JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Menteri PANRB, Mahfud MD mengatakan bahwa surga dan neraka jangan hanya diartikan hidup nyaman dan hidup susah di akhirat. Namun, menurutnya surga dan neraka ada di dunia juga.
Untuk surga, Mahfud menjelaskan bahwa seseorang mendapatkan surga di dunia ini jika selalu berbuat baik dan berhati-hati.
"Maka kita akan mendapat surga di hidup ini yaitu ketenangan nyaman hidup ini kalau kita berbuat baik berhati-hati menjaga hak-hak manusia lain menjaga lingkungan alam kita hidup tenang nyaman tidur tengah malam. Karena kita tidak merasa tersandera oleh apapun darah kita nafas kita bersih dari tekanan-tekanan psikis," kata ujar Mahfud dalam sambutannya pada acara Puncak Peringatan HUT ke-63 Kementerian PANRB yang disiarkan secara daring, Rabu (27/7/2022).
Sebaliknya, kata Mahfud, jika seseorang berbuat yang tidak baik seperti korupsi. Hidupnya tidak akan tenang dan nyaman serta takut perbuatannya akan ketahuan.
"Neraka itu juga ada di dalam hidup kita ini tidak usah nunggu akhirat cobalah kalau ada berbuat tidak baik neraka sudah mulai muncul hidup tidak nyaman," katanya.
"Kalau korupsi besar-besaran nanti takut kalau saya pensiun nanti dibongkar lagi yakan itu neraka itu hidup kayak gitu. Sehingga sebelum orang turun sudah mencari pengganti siapa yang bisa mengamankan saya kalau sudah turun mencari pengawal, diisolasi orang, dicemooh orang, mencari alasan-alasan terus untuk berbohong ditambah kebohongan baru kebohongan baru neraka hidup seperti itu neraka," imbuhnya.
Mahfud meminta agar masyarakat khususnya ASN tidak berfikir neraka hanya di akhirat saja. Padahal berdasarkan ajaran semua agama, letak surga dan neraka berada di hati nurani masing-masing seseorang.
"Oleh sebab itu hidup itu harus baik agar anda mendapat surga dihati. Nah yang diakhirat nanti urusan Tuhan nerakanya dan surganya itu seperti apa itu ghaib. Tapi yang sekarang kita rasakan setiap kita berbuat baik kita nyaman itu surga setiap kita berbuat tidak baik kita merasa terbebani bahkan di dalam hidup itu kalau di Jawa itu namanya ada karma berbuat jahat," ungkapnya.
Mahfud mencontohkan bahwa seorang pejabat ataupun direksi sebuah perusahaan jika melakukan korupsi hidupnya akan tidak nyaman dan tidak menjamin akan aman. Sebab, KPK membuktikan bahwa meski sudah pensiun para pejabat tetap dihukum karena melakukan korupsi.
"Sering dicontohkan orang korupsi, luar biasa korupsinya pensiun saudara. Seperti yang sekarang diambil oleh KPK itu pensiunnya sudah 12 tahun yang lalu sekarang diciduk. Korupsi yang 7 tahun yang lalu pada saat menjadi pejabat atau bupati atau apapun sekarang masuk (KPK). Jadi Dirut dulu aman tenang masuk itu neraka orang waktu berbuat enak tapi sesudah itu harus nyewa pengawal harus nyuap orang," katanya.
Bahkan, kata Mahfud, jika pejabat ataupun Dirut melakukan korupsi mereka akan khawatir dengan suara sirine. Mereka takut KPK akan menciduknya padahal belum tentu lembaga antikorupsi itu yang datang.
"Ada orang ada pemadam kebakaran lewat takut dikira pegawai KPK mau nangkap dia padahal itu pwmadam kebakaran aja lewat itu neraka," jelasnya.
"Oleh sebab itu saya mengajak msri kita melayani bangsa ini dengan banggga dengan tagline berakhlak," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)