Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sedang Sulit

Inin Nastain, Jurnalis
Jum'at 05 Agustus 2022 13:46 WIB
Presiden Jokowi/ Foto: Okezone
Share :

Infrastruktur, jelas dia, menjadi investasi jangka panjang yang bisa dilakukan untuk mampu bersaing di masa yang akan datang. ditegaskannya, keberadaan infrastuktur yang baik, akan bisa dirasakan hasilnya beberapa tahun ke depan.

“Ini baru akan terasa lima tahun atau 10 tahun yang akan datang, tidak bisa instan kita rasakan sekarang. Tetapi begitu kita berkompetisi dengan negara-negara lain, kalau infrastruktur kita, kalau stock infrastuktur kita baik, akan kelihatan kita bersaing atau tidak,” ungkap dia.

 BACA JUGA:Ada Pelatihan SDM di IKN Nusantara, dari Program Barista hingga Bikin Kue

“Dalam tujuh tahun ini telah tambah 2042 kilometer jalan tol, 550 jalan non tol, bandara baru 16, pelabuhan baru 18, bendungan baru 38, irigasi baru 1,1juta hektar. Ini lah pondasi kita untuk nanti berkompetisi dengan negara-negara lain. Mungkin tidak bisa kita rasakan sekarang. Dan nanti efeknya akan ke APBN,” tambah Jokowi.

Yang kedua, jelas dia, industrialisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Jokowi mengeklaim telah melakukan langkah-langkah itu. Keputusan itu belum pernah dilakukan dalam kurun waktu yang lama.

“Yang ini tidak berani kita lakukan dalam kurun waktu yang lama sekali, yaitu industrialisasi. Kita sejak zaman VOC ekspornya bahan mentah. Memang itu paling enak. Batu bara, keruk langsung kirim bahan mentah. Nikel, kirim barang mentah. Bertahun-tahun kita menikmati itu, dan lupa menyiapkan pondasi industri hilirisasinya,” jelas dia.

“Apa yang kita dapatkan kalau kita melakukan industrialisasi? Pajak pada pemerintah akan melompat. Lapangan kerja juga ada di Indonesia, bukan di Uni Eropa. Membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak. Ini lah yang lama tidak kita pikirkan. Dan kita tidak berani menyetop,” jelas dia.

 BACA JUGA:BUMN Ajak Jepang Bangun Industri Perikanan di Papua

“Digitalisasi. Kalau kita mau bersaing-saing yang kecil-kecil, usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah, mereka harus berani masuk yang namanya platform digital. Ada 65,4 juta usaha kecil, usaha menengah, usaha mikro kita dan itu memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita, 61 persen. Jangan lupakan mereka yang kecil-kecil itu. Kita terus mendorong mereka untuk masuk pada ekosistem digital,” tambah dia.

“Ini nanti yang akan jadi pondasi kuat ekonomi Indonesia. Usaha mikro, bukan yang gede-gede. Dan saya meyakini, nanti di tahun 2030, kita berada di nomor 15, tahun 2030, insya allo kita sudah berada di urutan ke tujuh dunia,” tambah dia.

(Nanda Aria)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya