Khan sendiri diketahui adalah anak koorban perceraian, Khan mengatakan bahwa dia telah menyaksikan secara langsung stigma yang diberikan oleh beberapa komunitas Asia Selatan terhadap wanita yang bercerai.
"Ada banyak tekanan budaya di sekitar keluarga yang terkena dampak dan bagaimana hal itu terlihat di dunia luar," kata Neha Gill, Direktur eksekutif Apna Ghar, sebuah organisasi berbasis di Chicago yang menawarkan layanan sensitif terkait budaya kepada sebagian besar wanita Asia Selatan yang menghadapi pelecehan pasangan intim.
Gill mengatakan banyak komunitas Asia Selatan terus melihat perempuan sebagai inferior dan perlu dikendalikan.
"Budayanya sangat komunal, jadi ini tentang memprioritaskan keluarga atau komunitas di atas keselamatan dan kesejahteraan seseorang,” ungkapnya.
Sementara itu, BBC tidak dapat menghubungi keluarga Ahmad untuk memberikan komentar. Anggota keluarga Khan menolak untuk mengomentari cerita ini.
Menurut Violence Policy Center, sekitar selusin pembunuhan-bunuh diri terjadi di AS setiap minggu, sekitar dua pertiganya melibatkan pasangan intim.
Penyakit mental dan masalah hubungan sering diidentifikasi di antara faktor risiko utama bagi wanita yang menghadapi pelecehan oleh pasangannya. Pakar kekerasan dalam rumah tangga mengatakan wanita paling berisiko dibunuh oleh pasangan intim ketika mereka mengakhiri hubungan itu.
(Susi Susanti)