Uniknya Kasus Pencurian Karya Seni Paling Menakjubkan di Inggris yang Dilakukan Seorang Sopir Bus

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 11 Agustus 2022 03:12 WIB
Kempton Bunton/BBC
Share :

Lukisan tersebut sebelumnya dimiliki John Osborne, Duke of Leeds. Dia menjualnya kepada seorang kolektor asal Amerika Serikat, Charles Wrightsman, seharga £140.000 (Rp2,7 miliar) melalui lelang.

Namun, pemerintah Inggris berupaya mencegah agar lukisan itu tidak sampai meninggalkan Britania Raya.

Untuk itu, Kementerian Keuangan Inggris bekerja sama dengan lembaga amal the Wofson Foundation guna menyamai tawaran Charles Wrightsman.

Rentetan kejadian ini membuat lukisan itu tiba-tiba menjadi lukisan paling terkenal di Inggris.

Warga berbondong-bondong ke Museum Galeri Nasional untuk menyaksikan lukisan mahal itu sehingga penjagaan pun berlangsung ketat.

Akan tetapi, sesaat sebelum Galeri dibuka pada pagi hari tanggal 21 Agustus 1961, para penjaga menyadari lukisan itu telah raib.

Mereka tidak melihat ada penyusup, tiada kerusakan, dan tiada jejak peralatan atau senjata di lokasi kejadian.

Insiden seperti ini tidak pernah terjadi selama 138 tahun sejarah Museum Galeri Nasional. Jika Dr No tidak terlibat, maka pelakunya mesti seseorang yang sama liciknya, berpengalaman, punya jaringan internasional, dan dana banyak.

Saat itu tiada yang tahu siapa yang mengambilnya dan di mana lukisan itu berada.

Karenanya, ide sutradara film James Bond bahwa lukisan itu jatuh ke tangan Dr No menjadi lelucon tersendiri.

Tapi itu hanyalah dugaan belaka. Yang terjadi pada November 1965, empat tahun setelah pencurian, benar-benar tidak disangka.

Seorang pensiunan sopir bus berusia 61 tahun dari Kota Newcastle, Inggris, datang menghadap aparat dan menyatakan bahwa dia yang mengambil lukisan potret Duke of Wellington.

Pria itu mengatakan dirinya tidak pernah berniat menyimpannya.

"Satu-satunya tujuan saya adalah mendirikan sebuah lembaga amal untuk membayar tagihan izin televisi [dana untuk mendanai BBC di Inggris] bagi orang tua dan miskin seperti saya yang sepertinya ditelantarkan di tengah masyarakat kaya." ujarnya.

Pengakuan pria bernama Kempton Bunton ini meruntuhkan dugaan bahwa lukisan dicuri penjahat dari jaringan internasional.

Alhasil film yang mengangkat kisahnya pun bukan genre laga seperti James Bond, melainkan drama komedi berjudul The Duke.

The Duke dibintangi Jim Broadbent sebagai Bunton dan Helen Mirren sebagai istrinya yang lama menderita.

Salah satu produser eksekutif film ini adalah Chris Bunton, cucu Kempton Bunton.

"Ini adalah kisah perjuangan kelas pekerja. Keluarga [Kempton] tidak punya uang, mereka menghadapi kemiskinan serta banyak tragedi. Hal ini mempengaruhi psikis dan proses pembuatan keputusan mereka. Ini bukan kisah pencurian biasa," papar Chris kepada BBC Culture.

Seorang pemimpi dan aktivis

Kempton Bunton adalah seorang penduduk lama Newcastle, jauh sebelum pencurian lukisan Goya.

Dia sering dipecat dari pekerjaannya karena membela rekan-rekan kerjanya di hadapan para atasan.

Di waktu senggangnya, dia adalah seorang penulis naskah drama. Namun, naskah-naskahnya sering ditolak berbagai pihak, termasuk BBC.

Kempton juga seorang aktivis yang menganggap televisi sebagai hiburan bagi pensiunan kesepian, khususnya bagi para veteran Perang Dunia I seperti ayahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya