Para arkeolog telah mengidentifikasi tiga fase pembangunan menara tersebut, yang dimulai antara 1486 dan 1502.
Saat pertama kali menemukan menara tengkorak ini, para antropolog yang mulanya mengira akan mendapati tengkorak prajurit-prajurit muda terkejut. Pasalnya, mereka juga menemukan tengkorak wanita dan anak-anak.
BACA JUGA:Kasus Positif Covid-19 Bertambah 3.588 Kasus Hari Ini, Jakarta Tertinggi
Ini menimbulkan pertanyaan tentang praktik pengorbanan manusia di masa Kekaisaran Aztec.
"Meski, kami tidak dapat mengatakan berapa banyak orang-orang ini adalah pejuang. Mungkin beberapa adalah tawanan yang sengaja ditangkapi untuk kemudian dikorbankan dalam ritual," kata arkeolog Raul Barrera.
"Yang kami ketahui, mereka semua disucikan," tambahnya. "Mereka dijadikan semacam hadiah bagi para dewa, bahkan menjadi personifikasi dewa-dewa itu sendiri."
(Nanda Aria)