Harga bensin telah melonjak sekitar 350% sejak kudeta pada Februari tahun lalu menjadi 2.300-2.700 kyat (sekitar USD1 atau Rp14.800) per liter.
Dalam seminggu terakhir, pompa bensin telah ditutup di berbagai bagian negara itu karena kekurangan. Rusia juga merupakan pemasok utama senjata bagi militer Myanmar.
Seperti diketahui, negara Asia Tenggara itu telah mempertahankan hubungan persahabatan dengan Rusia, bahkan ketika keduanya tetap berada di bawah serangkaian sanksi dari negara-negara Barat -- Myanmar atas kudeta militer yang menggulingkan pemerintah terpilih tahun lalu, dan Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus."
Adapun Rusia sedang mencari pelanggan baru untuk energinya di kawasan itu karena tujuan ekspor terbesarnya, Eropa, akan memberlakukan embargo terhadap minyak Rusia secara bertahap akhir tahun ini.
(Susi Susanti)