NEW YORK - Bos Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Ghebreyesus, telah mengungkapkan bahwa dia tidak dapat mengirim uang kepada kerabatnya yang kelaparan di wilayah Tigray yang dilanda perang di Ethiopia.
"Saya punya banyak saudara di sana. Saya ingin mengirim uang kepada mereka. Saya tidak bisa mengirim uang kepada mereka," katanya dalam konferensi pers, dikutip BBC.
"Saya bahkan tidak tahu siapa yang mati atau siapa yang masih hidup," lanjutnya.
Staf medis mengatakan serangan udara di ibu kota wilayah itu menewaskan empat orang pada Jumat (26/8/2022), termasuk dua anak.
Sejak perang dimulai pada 2020, wilayah tersebut telah terputus dari dunia luar, tanpa listrik atau telepon. Layanan internet dan perbankan juga tidak tersedia.
Baca juga: WHO Prediksi Berakhirnya Fase Akut Pandemi Covid-19 pada Juni Atau Juli
Pemerintah Ethiopia telah dituduh memberlakukan blokade bantuan di wilayah yang menghambat pengiriman penting - sesuatu yang disalahkan pada pertempuran itu.
Baca juga: Diduga Miliki Hubungan dengan Pemberontak, Ethiopia Minta Dirjen WHO Diselidiki
Puluhan ribu warga sipil tewas dan jutaan sangat membutuhkan bantuan makanan. Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa hampir setengah dari 5,5 juta penduduk Tigray sangat membutuhkan makanan.