Serangan Roket Rusia Kembali Hantam PLTN Zaporizhzhia, Radiasi Dikhawatirkan Bocor

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 29 Agustus 2022 11:20 WIB
Serangan roket Rusia kembali hantam PLTN Zaporizhzia Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

UKRAINA - Ukraina dan Rusia saling tuding mengenai siapa pihak yang bertanggung jawab dalam melancarkan serangan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina, pada Minggu (28/8/2022). Perkembangan itu terjadi di tengah kecemasan internasional yang khawatir fasilitas tersebut bisa terkena serangan dan menyebabkan kebocoran radiasi.

Dikutip VOA, Rusia meluncurkan serangan roket dan artileri baru di dekat fasilitas itu pada Minggu (28/8/2022). Para pejabat Ukraina melaporkan kerusakan signifikan akibat serangan tersebut.

Baca juga:  Zelenskyy: PLTN Zaporizhzhia Tetap Berisiko Setelah Dua dari Enam Reaktornya Terhubung Kembali

Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia (foto: dok). Perang di Ukraina telah mengakibatkan krisis pangan di beberapa negara yang tergantung kepada pasokan gandum Ukraina.

Baca juga: Rusia Tahan 2 Pekerja PLTN Zaporizhzhia, Tuduh Serahkan Informasi kepada Ukraina

Valentyn Reznichenko, gubernur kawasan Dnipropetrovsk di Ukraina, mengatakan bahwa baku tembak sengit yang terjadi pada malam hari menyebabkan beberapa bagian Nikopol, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pembangkit tersebut, tidak mendapat aliran listrik. Serangan roket merusak belasan rumah di kota di dekatnya, Marhanets.

Kota Zaporizhzhia, sekitar 40 kilometer dari fasilitas nuklir itu, juga diserang. Anggota dewan kota, Anatoliy Kurtev, mengatakan dua orang terluka dalam serangan tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, pada Minggu (28/8/2022), mengklaim bahwa tembakan yang dilepaskan oleh pasukan Ukraina, jatuh di area dekat bangunan yang menyimpan bahan bakar reaktor dan limbah radioaktif.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia memblokir sebuah dokumen konsensus mengenai piagam non-proliferasi nuklir, karena perjanjian itu mencatat risiko yang bisa terjadi apabila terjadi pertempuran di dekat wilayah pembangkit Zaporizhzhia.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya