Liz Truss Jadi PM Baru Inggris, Ini Kata Boris Johnson

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 06 September 2022 12:39 WIB
PM baru Inggris Liz Truss (Foto: Reuters)
Share :

LONDON — Setelah proses kompetisi yang berlarut-larut, Partai Konservatif yang berkuasa di negara itu pada Senin (5/9/2022) memilih Liz Truss sebagai pemimpin barunya dan Perdana Menteri (PM) baru Inggris.

Truss yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris, mengalahkan saingannya Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan untuk memenangkan jabatan terbaru itu.

Dengan anggota Partai Konservatif diminta untuk memilih kandidat favorit mereka selama beberapa minggu terakhir, 81.326 anggota memilih Truss sementara 60.399 anggota memilih Sunak.

Baca juga: Presiden Ukraina Ucapkan Selamat ke PM Baru Inggris dan Puji Boris Johnson

Jumlah pemilih adalah 82,6% . Truss berhasil meraup sekitar 57% suara sementara Sunak mencapai 42% suara.

 Truss naik ke panggung untuk berterima kasih kepada para pendukungnya. Dia juga seolah-olah menyebut mantan PM Boris Johnson sebagai teman.

Baca juga: Sosok Liz Truss, PM Baru Inggris Pengganti Boris Johnson

Dia mengatakan dirinya akan memerintah sebagai seorang Konservatif. Dia berjanji akan memberikan apa yang telah dijanjikan kepada pemilih pada 2019. Dia juga akan mendorong "rencana berani untuk memotong pajak" dan menumbuhkan ekonomi Inggris. Dia mengatakan dia akan menangani masalah jangka panjang mengenai pasokan energi negara itu.

Truss mengatakan kepada delegasi bahwa dia akan memberikan kemenangan untuk partai pada pemilihan berikutnya yang diharapkan pada 2024 mendatang

Sementara itu, Johnson memberi selamat kepada sekutunya Liz Truss atas apa yang dia sebut kemenangan "menentukan". Menurut Johnson, Truss memiliki "rencana yang tepat untuk mengatasi biaya krisis hidup, menyatukan partai dan melanjutkan pekerjaan besar untuk menyatukan dan meningkatkan negara Inggris.

“Sekarang adalah waktunya bagi semua Konservatif untuk mendukungnya 100 persen,” terangnya, dikutip CNBC. Pernyataan itu juga diamini Sunak.

Pemimpin Partai Buruh oposisi, Keir Starmer, men-tweet ucapan selamatnya kepada Truss.

“Setelah 12 tahun Tories, yang harus kita tunjukkan adalah upah rendah, harga tinggi, dan krisis biaya hidup Tory. Hanya Partai Buruh yang dapat memberikan awal baru yang dibutuhkan negara kita,” cuitnya.

Truss tidak secara otomatis menjadi PM pada Senin (5/9/2022) karena ritual menentukan bahwa PM yang akan keluar (dalam hal ini Boris Johnson) pertama-tama harus mengajukan pengunduran dirinya kepada Ratu Elizabeth II, yang kemudian menunjuk Truss.

Karena ratu saat ini tinggal di kediamannya di Kastil Balmoral Skotlandia, acara itu akan berlangsung di sana daripada di Istana Buckingham di London karena Ratu yang berusia 96 tahun itu mengalami masalah mobilitas yang berkelanjutan.

Menurut rencana, Johnson dan Truss akan melakukan perjalanan ke Balmoral pada Selasa (6/9/2022) dan hubungan antara kedua politisi itu berlangsung baik.

Truss diketahui adalah salah satu menteri tingkat tinggi yang tetap setia kepada Johnson dalam pergolakan yang cukup panas, yang pada akhirnya telah dilanda oleh beberapa kontroversi politik dan skandal. Sedangkan banyak pejabat tinggi lainnya memilih ‘melompat kapal’ dan meninggalkan Johnson.

Johnson setelah mengalami momen ‘drama’ berulang kali, akhirnya mengumumkan pada 7 Juli bahwa dia akan mundur sebagai pemimpin partai, tetapi akan tetap menjabat sementara penggantinya dipilih.

Ketika Truss diangkat sebagai PM, dia menghadapi tantangan terbesar dalam karir politiknya. Yakni mengatur partai politik yang terpecah belah dan memimpin sebuah negara yang menghadapi krisis biaya hidup terbesar dalam beberapa dekade sambil mempertahankan dukungan untuk Ukraina di tengah perang yang terus berlanjut

Krisis biaya hidup dan lonjakan tagihan energi yang akan segera terjadi kemungkinan akan menjadi prioritas Truss dan dia harus mulai bekerja untuk mengatasi tekanan langsung pada kantong warga Inggris, dengan inflasi melanjutkan tren kenaikannya.

Truss telah berjanji untuk mengungkap langkah-langkah untuk membantu Inggris berjuang dalam waktu seminggu menjabat tetapi sejauh ini mengesampingkan penjatahan energi - meskipun dia mungkin tidak dapat memenuhi janji itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya