SEHWAN – Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan pada Rabu, (7/9/2022), bahwa beberapa bagian Pakistan tampak “seperti laut”, setelah mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir yang mencakup hingga sepertiga negara Asia Selatan itu. Sementara itu kematian akibat banjir telah bertambah 18 orang, menjadikan jumlah korban tewas mencapai 1.343.
Sebanyak 33 juta dari 220 juta populasi Pakistan telah terkena dampak banjir, yang disebabkan oleh perubahan iklim. Bencana ini telah menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan kerugian setidaknya USD10 miliar (sekira Rp149 triliun).
"Anda tidak akan percaya skala kehancuran di sana," kata Sharif kepada media setelah kunjungan ke provinsi selatan Sindh, sebagaimana dilansir Reuters. "Ini adalah air di mana-mana sejauh yang Anda bisa lihat. Ini seperti laut."
Pemerintah telah meningkatkan pemberian uang tunai untuk korban banjir menjadi 70 miliar rupee Pakistan (sekira Rp4,6 triliun). Pihak berwenang juga akan membeli 200.000 tenda untuk menampung keluarga yang kehilangan tempat tinggal, tambahnya.
Air surut memunculkan tantangan baru dalam bentuk penyakit menular yang terbawa air, kata Sharif.
"Kita akan membutuhkan triliunan rupee untuk mengatasi bencana ini."
PBB telah meminta bantuan USD160 juta untuk membantu para korban banjir.
Banyak dari mereka yang terkena dampak berasal dari Sindh, di mana danau air tawar terbesar di Pakistan hampir meluap, bahkan setelah dijebol dalam operasi yang menyebabkan 100.000 orang mengungsi.
Pejabat bencana nasional mengatakan delapan anak termasuk di antara yang tewas dalam 24 jam terakhir. Banjir tersebut disebabkan oleh rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara Pakistan.
Air yang mengamuk telah menyapu 1,6 juta rumah, 5.735 km jaringan transportasi, 750.000 ekor ternak, dan membanjiri lebih dari 2 juta hektar lahan pertanian.
Pejabat di Sindh memperkirakan air akan surut dalam beberapa hari ke depan, kata juru bicara pemerintah provinsi Murtaza Wahab.
"Strategi kami saat ini adalah bersiap untuk budidaya gandum segera setelah air surut," tambahnya.
Tetapi dengan lebih banyak hujan diperkirakan di bulan mendatang, situasinya dapat memburuk lebih lanjut, seorang pejabat tinggi badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) telah memperingatkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 6,4 juta orang membutuhkan dukungan kemanusiaan di daerah banjir.
Pakistan telah menerima hampir 190% lebih banyak hujan daripada rata-rata 30 tahun pada Juli dan Agustus, dengan total 391 mm, dengan Sindh mendapatkan 466% lebih banyak hujan daripada rata-rata.
(Rahman Asmardika)