Ditegaskannya, ritual pencucian pusaka semata-mata untuk menjaga kondisi dari benda peninggalan itu. "Pusaka-pusaka itu bukan kami sembah, tapi kami jaga, kami siramkan untuk disimpan baik untuk anak-cucu kita mengenal sejarah," jelas Hasanuddin yang juga anggota DPR RI itu.
"Kita akan perbesar lagi museum. Saya yakin pusaka Talaga manggung Tersebar di mana-mana. Sudah siap dikumpulkan kembali. Ini bukan tempatnya bermain politik. Ini tempat bersama," tegas politikus PDI P itu.
Bupati Majalengka Karna Sobahi berjanji, pemerintah akan memberi perhatian terhadap warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai sejarah.
"Tempat sangat netral. Sebagai edukasi bagi generasi muda. Membantu mendorong agar tempat ini jadi tempat yang nyaman," papar dia.
Air yang digunakan untuk mencuci pusaka itu berasal dari 9 titik yang dinilai memiliki sejarah tersendiri. Ke 9 titik itu yakni Gunung Bitung, Situ Sangiang, Cikiray, Wanaperih, Lemahabang, Regasari, Ciburuy, Cicamas dan Nunuk.
(Widi Agustian)