PALEMBANG - Kesedihan mendalam masih dirasakan Siti Soimah (45), ibu dari Albar Mahdi (17) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor 1 yang tewas akibat penganiayaan. Soimah pun mengaku ingin bertemu dengan dua orang pelaku penganiayaan yang merupakan senior Albar di pesantren.
Kedua santri yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan tersebut yakni MFA (18) asal Sumatra Barat (Sumbar), dan IH (17) asal Bangka Belitung (Babel).
"Alangkah teganya, Ya Allah. Saya ingin melihat benar wajahnya tersangka seperti apa orang yang menganiaya anak saya," ujar Soimah, Senin 12 September 2022.
Soimah sangat menyesali kematian anaknya. Dirinya juga ingin bertemu dan berkomunikasi dengan para tersangka untuk mengetahui dan mendengar langsung alasan mereka menyiksa Albar.
"Pertama ingin saya peluk mereka, benar-benar ingin kupeluk kuat. Mungkin tidak bisa ngomong dengan kata-kata, cuma bisa menangis saja," ujarnya.
Soimah berharap polisi bisa mengungkap kasus ini secara terang benderang, agar tak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.
Baca juga: Santri Gontor Tewas Dianiaya, Menteri PPPA Minta Pimpinan Pondok Patuhi SOP Sekolah Ramah Anak
"Bukan hanya ke tersangka saja, tapi pihak-pihak terkait yang menyebabkan anak saya meninggal," jelasnya.
Terkait kasus tersebut, Soimah menjelaskan bahwa dirinya akan terus berkoordinasi dengan pengacaranya Titis Rachmawati, untuk mengawal kasus kekerasan hingga menewaskan putra sulungnya tersebut.
"Kita lihat saja langkah selanjutnya apa. Yang penting hukum ini terus berjalan," kata Soimah.
Sebelumnya, korban Albar Mahdi, santri kelas 5 atau setara Kelas 11 SMA di Pondok Gontor 1, Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo meninggal dunia. Jenazah pun dipulangkan ke Palembang.
Ibu korban, Soimah, menaruh curiga kalau anaknya meninggal secara tak wajar. Kasus ini pun akhirnya mencuat setelah bertemu dengan pengacara Hotman Paris Hutapea di Palembang 4 September 2022.