Seperti diketahui, setidaknya 35 orang telah terbunuh dalam kerusuhan terburuk di Iran selama bertahun -tahun.
Mahsa Amini, 22, jatuh koma minggu lalu, beberapa jam setelah polisi moral menangkapnya karena diduga melanggar aturan jilbab.
Petugas dilaporkan memukuli kepala Amini dengan tongkat dan membenturkan kepalanya ke salah satu kendaraan mereka. Polisi mengatakan tidak ada bukti penganiayaan dan bahwa dia menderita "gagal jantung mendadak".
Protes anti-pemerintah berlanjut ke hari ke-8 berturut-turut pada Jumat (23/9/2022), sementara demonstrasi pro-rezim juga terjadi di Teheran dan kota-kota lain.
Rekaman yang dibagikan di media sosial (medsos) pada Jumat (23/9/2022) menunjukkan banyak pengunjuk rasa berkumpul di beberapa lingkungan Teheran setelah gelap, sementara insiden lain terjadi di tempat lain negara itu. Dalam protes, para wanita menantang melepas jilbab mereka dan membakarnya, atau memotong rambut mereka di depan kerumunan yang bersorak.
(Susi Susanti)