Menteri energi Swedia mengatakan pada Jumat bahwa "sangat mungkin" bahwa serangan terhadap jaringan pipa dilakukan dengan sengaja oleh aktor negara.
Sejak kebocoran pertama kali terdeteksi awal pekan ini, para pejabat di Moskow telah mengisyaratkan bahwa Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), bisa berada di balik serangan itu. Pada Kamis juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Washington akan mendapatkan keuntungan dari jaringan pipa yang terganggu.
Baik Nord Stream 1 atau 2 tidak beroperasi ketika retakan ditemukan pada Senin, (26/9/2022) tetapi keduanya mengandung gas. Nord Stream AG, operator pipa Nord Stream 1, mengatakan pihaknya memperkirakan kebocoran gas akan berhenti pada Senin, (3/10/2022) tetapi belum dapat mengakses area tersebut untuk menilai kerusakan.
(Rahman Asmardika)