KHERSON - Pasukan Ukraina telah membebaskan sebuah desa utama di wilayah selatan Kherson, mempercepat mundurnya militer Rusia.
Kementerian pertahanan di Kyiv memposting video yang menunjukkan brigade marinir ke-35 mengibarkan bendera Ukraina di atas Davydiv Brid, di tengah laporan beberapa desa terdekat lainnya direbut kembali.
Pasukan Rusia telah dipaksa mundur di timur laut Ukraina. Mereka sekarang didorong kembali ke selatan juga.
Baca juga: Pertempuran Sengit, Tank Ukraina Berhasil Terobos Rusia Menuju Kherson
Kemunduran terakhir mereka terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin akan menandatangani dekrit yang menganeksasi empat wilayah Ukraina, sementara perang berkecamuk di keempat wilayah tersebut.
Baca juga: Putin Tandatangani Dekrit Akui Kemerdekaan Wilayah Kherson dan Zaporozhzhia di Ukraina Timur
Seperti diketahui, aneksasi tidak memiliki legitimasi di bawah hukum internasional dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan mereka batal demi hukum.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Zelensky pada Selasa (4/10/2022) dan meyakinkannya bahwa AS tidak akan pernah mengakui aneksasi Rusia. Mereka juga membahas bantuan AS senilai USD625 juta (Rp9,5 triliun), termasuk peluncur roket Himars.
Rusia masih menguasai kota Kherson, ibu kota regional, di selatan. Namun cengkeramannya terlihat semakin goyah di seluruh wilayah utara Sungai Dnieper, yang dikenal sebagai Dnipro di Ukraina.
Dalam 48 jam terakhir, pasukan Ukraina telah mendorong ke selatan di sepanjang tepi barat sungai, dan unit Rusia kini terpaksa mundur dari beberapa pemukiman di utara wilayah Kherson juga.
"Bendera Ukraina berkibar lagi di atas desa Davydiv Brid," kata kementerian pertahanan Ukraina di media sosial. Warga merekam tentara Ukraina berjalan melalui desa.
Kementerian pertahanan kemudian mengatakan bahwa pasukan Rusia mengalami demoralisasi dan berusaha menghancurkan jembatan dalam upaya untuk memperlambat kemajuan Ukraina.
(Susi Susanti)