Dalam pernyataannya, Korea Utara menuduh AS "meningkatkan ketegangan militer di semenanjung Korea".
Pada Rabu (5/10/2022), AS, Jepang dan Korea Selatan melakukan latihan lebih lanjut, yang mereka katakan sebagai tanggapan terhadap peluncuran rudal pada Selasa (4/10/2022). AS mengatakan "tidak ada kesetaraan" antara uji tembak rudal yang dilarang dan latihan keamanan.
AS juga memindahkan kapal induknya USS Ronald Reagan di dekat semenanjung Korea.
Sementara itu, Korea Selatan dan Jepang mengatakan rudal pertama yang diluncurkan pada Kamis (6/10/2022) diluncurkan sekitar pukul 06:00 waktu setempat (21:00 GMT) terbang sekitar 350km (217 mil) dengan ketinggian maksimum sekitar 100km, sedangkan rudal kedua memiliki jangkauan penerbangan sekitar 800km di ketinggian sekitar 50km.
Kesibukan peluncuran baru-baru ini sangat mengingatkan pada periode menjelang uji coba senjata nuklir terakhirnya pada 2017, yang terjadi seperti saat ini. Korut menguji coba rudal, tidak ada dialog dengan AS, dan Pyongyang menembakkan dua rudal ke Jepang.
Citra satelit menunjukkan bahwa Korea Utara telah memulihkan terowongan di lokasi uji coba nuklir mereka, yang mereka klaim telah dihancurkan pada tahun 2018 selama pemulihan hubungan diplomatik jangka pendek dengan AS di bawah Presiden Donald Trump.