Selain PM Inggris Liz Truss, 7 Pemimpin Negara Ini Memimpin dengan Masa Jabatan Paling Singkat di Dunia

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 23 Oktober 2022 14:42 WIB
Pemimpin negara yang hanya memimpin dalam waktu singkat (Foto: Perpustakaan Nasional Brasil)
Share :

6. Presiden sangat sementara di Meksiko dan Brasil

Selain contoh yang terjadi di Argentina, kawasan Amerika Latin mempunyai banyak catatan kekuasaan presiden yang amat singkat. Presiden Meksiko Pedro Lascurain duduk di kursi presiden kurang dari satu jam dalam kudeta yang menggulingkan Presiden Francisco Madero pada Februari 1913.

Di Brasil, Ketua DPR Carlos Luz menduduki kursi presiden pada 8 November 1955, setelah Presiden Cafe Filho sakit keras.

Ketika itu, Brasil sudah memilih presiden baru, Juscelino Kubitschek, tapi masa jabatannya baru mulai pada Januari 1956.

Tiga hari kemudian, Luz mengosongkan kursinya atas perintah Kementerian Pertahanan, yang mengklaim presiden sementara itu menyiapkan perebutan kekuasaan untuk menggagalkan pelantikan Kubitschek.

Ketua Senat Nereu Ramos kemudian menduduki jabatan presiden selama dua bulan.

7. Raja tak lama bertakhta

Raja dan ratu tidak harus bertarung dalam pemilihan umum dan di era modern mereka relatif tak terusik akibat revolusi yang menuntut pembentukan negara republik, tetapi ini tidak berarti takhta mereka berlangsung lama.

Sebagai contohnya adalah Raja Umberto II dari Italia. Pada 1946,dia naik takhta menggantikan ayahnya, Vittorio Emmanuelle, dan berusaha melunakkan sentimen anti-monarki yang semakin kuat di Italia dengan jalan menggelar referendum masa depan kerajaan.

Nasib malang bagi raja sebab 54% warga Italia mendukung Italia menjadi republik. Takhta Umberto hanya berlangsung 34 hari.

Takhta Raja Nepal Dipendra Bir Bikram Shah Dev bahkan lebih singkat lagi. Pada 1 Juni 2001, dia yang bergelar putra mahkota saat itu, menembak mati kedua orang tuanya dan sejumlah anggota keluarga lainnya di lingkungan kerajaan. Dia melakukan hal itu atas dugaan balas dendam karena keluarganya tidak merestui pernikahannya dengan seorang aristokrat India.

Dipendra berusaha menghabisi nyawanya sendiri setelah melakukan pembunuhan.

Namun dia tidak meninggal seketika dan mengalami koma, dan baru meninggal dunia tiga hari kemudian. Selama periode itu, Dipendra secara teknis adalah raja Nepal.

Di kalangan para raja, rekor takhta tersingkat mungkin dipegang Raja Louis XIX dari Prancis. Pada 2 Agustus 1830, dia naik takhta setelah ayahnya, King Charles X, turun takhta di tengah gelombang demonstrasi menentang kerajaan.

Tapi Raja Louis XIX juga turun takhta hanya 20 menit kemudian, untuk digantikan oleh sepupunya Duke of Bordeaux.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya