INGGRIS - Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia berencana untuk menelepon Rishi Sunak untuk "mengucapkan selamat" setelah terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Baru Inggris.
Ucapan ini akan diberikan usai pertemuan Sunak dengan Raja Charles III. Sunak terpilih jadi PM baru Inggris setelah sebelumnya PM Inggris Liz Truss mengundurkan diri usai menjabat selama 45 hari.
Sunak menjabat sebagai PM Konservatif ketiga sejak partai tersebut memenangkan pemilihan umum terakhir pada 2019, yang mendorong Partai Buruh untuk memimpin seruan untuk pemilihan umum awal sebagai hasilnya.
Baca juga: Pidato Pertama Rishi Sunak Terpilih Jadi PM Inggris, Serukan Stabilitas dan Persatuan
Selain Biden, mantan PM Inggris Liz Truss Truss pun mencuitkan memberi selamat kepadanya dan menawarkan "dukungan penuh".
Baca juga: Profil Rishi Sunak, PM Inggris Termuda Sepanjang Sejarah
Penggantinya akan menjabat pada saat krisis ekonomi dan tekanan pada keuangan publik, diperburuk oleh anggaran mini Truss, yang sebagian besar telah dibatalkan.
Seperti diketahui, Sunak menang kompetisi PM Inggris setelah saingannya, Penny Mordaunt, mengundurkan diri dari kontes terakhir beberapa menit sebelum hasilnya diumumkan. Mordaunt, mengakui bahwa semua pihak membutuhkan kepastian hari ini.
"Keputusan ini merupakan keputusan bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami," terangnya, dikutip BBC.
"Rishi mendapat dukungan penuh saya,” ungkapnya.
Mordaunt berada di bawah tekanan untuk bersatu di belakang Sunak setelah mantan PM Boris Johnson mengundurkan diri dari kontes pada Minggu (23/10/2022).
Johnson - yang mengundurkan diri sebagai pm hanya tujuh minggu lalu - mengklaim dia memiliki cukup dukungan untuk berdiri tetapi mengakui sekarang "bukan waktu yang tepat".
Sumber mengatakan kepada BBC bahwa Sunak dan Johnson bertemu pada Sabtu (22/10/2022) ketika anggota parlemen Tory memutuskan siapa yang akan didukung dalam kontes kepemimpinan Tory kedua dalam empat bulan.
Sunak menjabat sebagai menteri keuangan pemerintahan Johnson dan dalam beberapa minggu mengambil peran harus mengarahkan ekonomi Inggris melalui pandemi Covid-19.
Tapi dia berhenti sebagai menteri keuangan pada Juli lalu setelah pemerintah dirundung skandal. Hal ini membuat momentum pada pemberontakan kabinet yang memaksa Johnson berhenti dari jabatannya.
(Susi Susanti)