"Kami baru saja berlari sangat cepat dan kami hanya menangis, semua terguncang karena serangan itu,” lanjutnya.
Taniya Gholston, 16, mengatakan kepada surat kabar St Louis Post-Dispatch bahwa pria bersenjata itu memasuki ruang kelas tempat dia berada dan mencoba menembaknya.
"Saya mencoba lari dan saya tidak bisa lari," katanya.
"Saya dan dia melakukan kontak mata tetapi saya berhasil melarikan diri karena pistolnya macet,” ujarnya.
Dia mengatakan dia mendengar penyerang berkata: "Saya bosan dengan sekolah sialan ini."
(Susi Susanti)