Menlu ASEAN Ingatkan Myanmar Soal Pelaksanaan 5PC

Widya Michella, Jurnalis
Kamis 27 Oktober 2022 17:11 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, 27 OKtober 2022. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – Para menteri luar negeri ASEAN menggelar pertemuan di Sekretariat ASEAN, Jakarta untuk secara khusus membahas mengenai krisis di Myanmar. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pertemuan itu utamanya membahas isu terkait pelaksanaan Lima Poin Konsensus atau Five-Point Consensus (5PC).

Pertemuan yang dilabel sebagai Special ASEAN Foreign Ministers Meeting itu dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan pertemuan informal Menlu ASEAN di New York City, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada bulan September lalu.

Pada kesempatan itu, Menlu menyebut para Menlu ASEAN menyampaikan prihatin dan kecewa terhadap tidak adanya kemajuan signifikan dari pelaksanaan 5PC.

"Sangat jelas kekhawatiran ini dan bahkan beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini. Alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk. Bahasa yang dipakai oleh Chair (ketua ASEAN) adalah “deteriorating and worsening”," kata Menlu dalam pengarahan pers di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya situasi seperti ini tentunya sangat disayangkan. Sebab 5PC merupakan keputusan para pemimpin ASEAN dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya.

Kedua, dalam pertemuan tersebut Indonesia juga menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah memakan banyak korban masyarakat sipil. Dimana pada pertemuan tadi, Indonesia menyampaikan data-data mengenai meningkatnya tindak kekerasan yang terjadi sejak terjadinya kudeta sampai saat ini.

"Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya. Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan," ujar dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya