Seorang sumber lembaga penegak hokum mengatakan kepada TASS, Sobchak adalah tersangka dalam kasus direkturnya yang dituduh memeras 11 juta rubel (Rp2,8 miliar) dari kepala perusahaan negara Rostec Sergei Chemezov.
Pengacaranya, Svetlana Lipatova, mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan banding atas penahanan Sukhanov.
Lahir dan dibesarkan di St. Petersburg, Sobchak memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibimbing oleh mendiang ayahnya, politisi reformis Anatoly Sobchak, pada awal karir politiknya.
Pada 2010-an Ksenia Sobchak sering menghadiri protes dan rapat umum oposisi, tetapi kehilangan dukungan dari tokoh-tokoh oposisi setelah mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia pada 2018.
Keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dikritik secara luas oleh para pemimpin oposisi Rusia, termasuk Alexey Navalny, yang menuduh kampanyenya palsu dan mencapnya sebagai “proyek Kremlin.”
(Susi Susanti)