KESUKSESAN kemerdekaan Indonesia tidak luput dari perjuangan tokoh-tokoh bangsa. Sebagian di antara mereka harus mengorbankan nyawa demi mempertahankan wilayah dari tangan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Berikut adalah tokoh-tokoh pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia:
1. Slamet Riyadi
Slamet Riyadi menjadi tokoh pemuda yang ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Riyadi lahir di Surakarta, Jawa Tengah 26 Juli 1927.
Ia menempuh pendidikannya di Akademi Pelaut di Jakarta pada tahun 1942, kemudian setelah lulus dirinya bekerja sebagai navigator di sebuah kapal. Perannya dalam kemerdekaan Indonesia dimulai saat Slamet nekat menerobos desingan peluru musuh di markas Kempetai, Solo Jawa Tengah.
Aksinya tersebut membuat Slamet Riyadi diangkat menjadi mayor oleh Menteri Pertahanan, yang saat itu dijabat oleh Mohammad Hatta. Slamet menduduki pangkat mayor saat usianya masih 19 tahun.
Setelah menerima pangkat mayor, ia mulai menghentikan aksi tentara Belanda pada Agresi Militer I di Salatiga sampai perang gerilya saat Agresi Militer II. Kemampuannya dalam memimpin pun dikagumi oleh pihak Belanda.
Lalu, ia dikirim untuk meredakan pemberontakan yang dilakukan Westerling dengan Angkatan Perang Ratu Adil. Dengan kemampuannya, Slamet Riyadi berhasil meredakan pasukan DI/TII.
2. Margonda
Margonda adalah tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di kawasan Depok, Jawa Barat. Margonda lahir di Bandung, tahun 1918. Ia menjadi salah satu tokoh pemuda yang berjuang merebut kekuasan wilayah Depok dari para sekutu. Namun sangat disayangkan, Margonda harus gugur pada usia 27 tahun ketika menjalankan aksinya itu.
Margonda merupakan tokoh revolusi yang bertugas memimpin Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). Pada 11 Oktober 1945, Margonda dan pasukan AMRI mengepung wilayah Depok. Alasan di balik itu karena Depok tidak mau bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya terjadilah pertempuran antara AMRI dan pasukan Sekutu yang ingin merebut Depok kembali. Puncak pertempuran terjadi pada 16 November 1945 hingga menggugurkan banyak pejuang Indonesia, salah satunya Margonda.
BACA JUGA:Kisah Usapan Tangan Soekarno ke Kepala Luhut dan Doa yang Jadi Kenyataan