Mereka termasuk seorang pria yang dituduh "korupsi di Bumi" karena diduga memukul dan membunuh seorang petugas polisi dengan mobilnya. Pria lain yang diduga menyerang polisi dengan pisau dan membakar gedung pemerintah menghadapi tuduhan ‘permusuhan terhadap Tuhan.’
Protes terus berlanjut meskipun ada ancaman penuntutan dan ultimatum dari komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), kekuatan militer yang kuat yang ditugaskan untuk membela sistem Islam negara itu.
"Hari ini adalah hari terakhir kerusuhan," kata Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pidatonya pada Sabtu (29/10/2022).
"Jangan turun ke jalan lagi,” lanjutnya.
Siswa yang membangkang terekam melakukan protes di lebih dari selusin universitas di seluruh negeri pada hari berikutnya.
Kemudia video muncul menunjukkan personel bersenjata berpakaian preman menyerang kerumunan dengan gas air mata dan tongkat di cabang Universitas Azad di Teheran.