KYIV - Orang-orang di ibukota Ukraina, Kyiv, harus mengantre untuk mendapatkan air bersih setelah serangan rudal Rusia menghantam fasilitas utama di seluruh negeri itu pada Senin (31/10/2022).
Wali Kota Vitaliy Klitschko, mengatakan 40% konsumen di Kyiv tetap tanpa air dan 270.000 rumah tidak memiliki listrik. Tiga belas orang terluka dalam serangan di seluruh negeri itu.
Antrean panjang terlihat di seluruh kota ketika penduduk berbaris untuk mengambil air dari pompa setelah pasokan mereka sendiri terputus.
Baca juga: Rusia Hujani Kota-Kota Ukraina dengan Rudal Setelah Keluar dari Kesepakatan Ekspor Gandum
Sebanyak 80% dari konsumen Kyiv dikatakan telah dibiarkan tanpa air mengalir segera setelah serangan.
Di Kyiv, lampu jalan dimatikan dan bus listrik diganti dengan bus konvensional.
Dalam informasi terbarunya, militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 45 dari 55 rudal yang diluncurkan.
Untuk alasan keamanan, dunia luar jarang melihat kehancuran infrastruktur kritis Ukraina oleh serangan udara Rusia.
Dikutip BBC, pejabat Ukraina mengatakan ini untuk menghindari berbagi informasi yang dapat digunakan dalam serangan di masa depan, termasuk lokasi yang terkena - atau berpotensi terlewatkan.
Tetapi konsekuensi dari serangan yang terjadi pada Senin (31/10/2022) terlihat di mana-mana. Pemadaman listrik bergilir telah terjadi di beberapa daerah.
Sebelumnya Presiden Volodymyr Zelensky telah mendesak warga Ukraina untuk mengurangi konsumsi listrik yang sudah ‘sangat hemat’.
Kemudian, Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya bahwa pekerjaan terus berlanjut untuk menghubungkan kembali rumah tangga dengan layanan mereka.
“Rusia tidak memiliki rudal untuk menghancurkan keinginan Ukraina untuk hidup,” tambahnya dalam pesan yang menantang.
Selain ibu kota, daerah lain yang terkena dampak serangan termasuk Lviv, Dnipropetrovsk, Kharkiv dan Zaporizhzia.
Serangan pada Senin (31/10/2022) terjadi setelah Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak di Armada Laut Hitam di semenanjung Krimea yang dicaplok selama akhir pekan - masalah yang belum dikomentari Kyiv.
Menjawab pertanyaan wartawan pada Senin (31/10/2022) malam, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa serangan itu sebagian dimaksudkan sebagai pembalasan terhadap kapal perang Rusia selama akhir pekan.
Rusia mengatakan serangan itu ditargetkan ke kontrol militer dan sistem energi Ukraina dan bahwa semua target terkena.
(Susi Susanti)