CHINA - Seorang pengamat mengatakan kekacauan di Zhengzhou dapat membahayakan produksi Apple dan Foxconn dalam beberapa minggu mendatang usai para pekerja iPhone melarikan diri karena takut akan 'lockdown' Covid-19.
Ivan Lam, analis riset senior di Counterpoint, memperkirakan bahwa antara 10% dan 30% dari produksi iPhone 14 dapat terpengaruh dalam waktu dekat jika situasinya tidak stabil.
Menurut perkiraan Lam, pabrik Zhengzhou adalah pabrik iPhone terbesar di dunia dan biasanya menyumbang sebanyak 85% dari kapasitas perakitan iPhone.
Baca juga: Lockdown Covid-19 China, Pekerja Pabrik iPhone Melarikan Diri Panjat Pagar
Meski gangguan ini diperkirakan akan berdampak pada produksi iPhone dalam waktu dekat, namun analis mengatakan itu mungkin tidak mengganggu pengiriman iPhone Apple di musim liburan utama.
“Saya pikir dalam satu hingga dua minggu, semuanya akan kembali normal, mengingat status saat ini,” terangnya, dikutip CNN.
“Mereka masih memiliki banyak lokasi produksi alternatif,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa Foxconn telah mulai mengalihkan produksi ke fasilitas lain di China, seperti di provinsi selatan Guangdong. "Semuanya terkendali sekarang,” ujarnya.
Seorang juru bicara Foxconn mengatakan kepada media pemerintah China bahwa perusahaan sedang mencoba untuk meningkatkan produksi di lokasi lain.
“Saat ini, karena sekarang adalah musim puncak produksi… [ada] permintaan besar akan pekerja,” kata juru bicara Foxconn kepada Henan Daily pada Senin (31/10/2022), menambahkan bahwa perusahaan “juga mengoordinasikan kapasitas produksi cadangan di lokasi lain.”
Foxconn dan Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari CNN.
Saham Foxconn, juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry, turun 2,6% pada Selasa (1/11/2022).
Dan, karena Beijing menunjukkan tetap akan melakukan kebijakan Covid yang kaku, Apple telah mulai meningkatkan produksi di negara lain, termasuk India, untuk mengurangi ketergantungannya pada China.
(Susi Susanti)