"Cassius tidak 'di tempat yang salah pada waktu yang salah'. Dia mengenakan seragam sekolahnya dengan teman-temannya di siang hari bolong,” tusliany.
Sejak saat itu, Blanch mengatakan dia menyesal menggunakan kata-kata itu, yang dikritik secara luas.
Mechelle Turvey mengatakan putranya adalah "hati dan jiwa" komunitasnya dengan sosok yang periang, dan baik hati.
"Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk tidak menyukainya," katanya dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di seluruh negeri.
Dia sangat prihatin dengan stereotip negatif kaum muda Pribumi sehingga dia memulai bisnis pemotongan rumput 'bayar apa yang Anda bisa' pada usia 13 tahun.
"Cassius ingin masyarakat melihat bahwa kaum muda bukanlah orang jahat dan mereka bisa melakukan hal-hal baik," ujarnya.