Sebagai teman, Wanda pun mendatangi hotel tersebut. Namun, Wanda kesulitan membuka pintu kamar karena kuncinya dipegang sepupu perawat wanita tersebut yang menginap dengan seorang oknum polisi di kamar sebelah.
Akhirnya Wanda mendatangi petugas hotel hingga akhirnya oknum polisi yang menginap di kamar sebelah bersama sepupunya perawat yang sedang terkunci keluar kamar. Sempat terjadi keributan, namun setelah mengetahui yang dihadapi Wanda adalah polisi, ia pun kembali ke rumah sakit.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 5 subuh, sebanyak 8 orang yang diduga oknum polisi mendatangi rumah sakit tempat Wanda bekerja lalu menganiaya perawat dan sekuriti di rumah sakit.
Setelah puas dengan pengeroyokan tersebut, sekelompok orang itu kemudian membubarkan diri. Namun, satu jam kemudian sekitar jam 6 pagi, tiga orang diduga oknum polisi sambil menunjukkan pistol ke sekuriti datang kembali ke rumah sakit untuk menjemput Wanda.
Namun, karena mengetahui rumah sakit itu milik seorang anggota DPRD Sumut dan juga bendahara PDI Perjuangan Sumut, akhirnya tiga orang oknum polisi itu membubarkan diri.
Pemilik rumah sakit yang juga anggota DPRD Sumut dari PDIP, Meriahta Sitepu tidak terima dengan penyerangan perawat dan sekuriti di rumah itu dan melaporkan hal ini ke pihak berwajib.
Kejadian ini sempat membuat syok dan trauma perawat dan sekuriti di rumah sakit itu.
(Arief Setyadi )