Presiden Macron Tuduh Rusia Sebarkan Propaganda Anti Prancis dengan Cara Kejam di Afrika

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 21 November 2022 16:22 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Reuters)
Share :

"Anda hanya perlu melihat apa yang terjadi di Republik Afrika Tengah atau di tempat lain untuk melihat proyek Rusia yang sedang berlangsung di sana, ketika Prancis disingkirkan, itu adalah proyek predator," terangnya.

"Itu dilakukan dengan keterlibatan junta militer Rusia," tambahnya.

Prancis, bekas kekuatan kolonial di sebagian besar Afrika Barat dan Tengah, memiliki hubungan militer cukup lama di negara Afrika berbahasa Prancis dan pasukan Prancis ditempatkan di Mali selama satu dekade sebagai bagian dari operasi kontra-terorisme.

Kritikus menggambarkan operasi Prancis sebagai kegagalan dan menyalahkan negara itu karena membuat kawasan itu semakin tidak stabil.

Prancis juga dianggap berebut pengaruh dengan Rusia yang dalam beberapa tahun terakhir mengerahkan tentara bayaran Wagner Group di beberapa negara, termasuk di Republik Afrika Tengah (CAR) dan Mali.

Paris terpaksa menarik pasukan di Mali setelah militer negara Afrika itu mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2020. Para pemimpin militer negara Afrika tersebut kemudian mengundang Wagner untuk membantu pertempuran selama satu dekade melawan kelompok militan Islam dan memutuskan hubungan dengan Prancis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya