Namun dengan tingginya harga minyak dan gas di Turkmenistan selama masa Soviet, tampaknya catatan apapun terkait terbentuknya kawah menjadi rahasia tingkat tinggi.
Sejauh ini, lubang metana yang terbakar ini menjadi salah satu tempat kunjungan turis di Turkmenistan, yang mencatat sektiar 6.000 wisatawan mancanegara per tahun.
Dan kesulitan itulah yang dihadapi George Kourounis.
"Salah satu hal yang paling mengecewakan tentang kawah ini adalah tak banyak informasi yang bisa saya dapatkan, bahkan setelah mengunjungi negara ini," katanya.
"Saya berusaha keras untuk mendapatkan laporan resmi, dokumen yang menunjukkan insiden...Tapi nihil," kata Kourounis lagi.
"Bahkan ada kontroversi bahwa kawah ini tersulut tak sengaja, dengan petir atau memang disengaja."
Teori lain menyebutkan kawah ini dibakar dengan teknik pembakaran - cara yang biasa dilakukan untuk menutup lubang gas alam karena surplus atau demi keamanan.
Tetapi bila pun strategi itu benar, laporan zaman Soviet tersebut diyakini para pakar akan tetap dirahasiakan.
Sejarawan Jeronim Perovic mengatakan misteri 'Gerbang Neraka' ini cukup logis.
"Kawah itu merupakan refleksi bagaimana berbagai hal dikerjakan pada masa Soviet...Saat itu hanya keberhasilan yang dilaporkan, bukan kegagalan. Jadi bila ada orang daerah yang melakukan kesalahan, tak ada yang mau diketahui," kata Perovic kepada BBC.