Belanda Bercermin Atas Kekejian Kolonialisme yang Dilakukannya di Masa Lalu Lewat Lukisan dan Artefak

Tim Okezone, Jurnalis
Selasa 29 November 2022 07:00 WIB
Ilustrasi/ Foto: BBC
Share :

Kisah bermula ketika pemilik baru meniadakan libur hari Sabtu sembari menerapkan sistem izin untuk meninggalkan perkebunan. Tindakan ini memicu seluruh budak kabur beramai-ramai ke wilayah hutan di sekitar perkebunan.

Saat para budak ditangkap, 19 orang diampuni. Namun, pemimpin mereka, termasuk Wally, disiksa hingga meninggal perlahan.

Kehororan kisah ini menjadi lebih mengena karena bersifat personal. Apalagi Wally dan rekan-rekannya diperlakukan secara keji atas dasar argumen agama yang diciptakan untuk kekayaan.

Mengingat Marten Soolmans membeli bahan baku gula dari makelar, apakah dia mengetahui kebrutalan sistem yang memproduksinya?

Seberapa jauh rakyat Belanda memahami penyiksaan di wilayah jajahan diakui Smulders perlu dikaji lebih dalam.

"Orang-orang bisa tahu melalui keluarga. Orang-orang kelas atas yang pergi ke wilayah jajahan bisa melihat perbudakan dan awak kapal bisa melihat perbudakan dari dekat. Jadi khalayak bukannya tidak tahu apa yang sedang terjadi saat itu," kata Smulders.

Kalaupun dia dan istrinya, Oopjen, tidak tahu kekejian perbudakan, mereka mestinya tahu ada orang-orang yang lolos dari perbudakan karena mereka kemungkinan melihat mereka saat menuju studio Rembrandt.

Pasalnya, studio milik pelukis tersohor itu berada di area yang dihuni komunitas orang-orang kulit hitam terbanyak di Amsterdam pada abad ke-17.

(Nanda Aria)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya