Tartessos sekarang umumnya dianggap sebagai peradaban yang terbentuk dari campuran antara penduduk asli dan penjajah Yunani dan Fenisia di Semenanjung Iberia. Peradaban ini kaya, berkat sumber daya logam yang melimpah dan ekonomi perdagangan yang makmur.
Penemuan awal membuat sejarawan percaya bahwa peradaban ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Guadalquivir Andalusia. Namun, penemuan yang lebih baru di Lembah Guadiana (lebih jauh ke barat dekat perbatasan Spanyol dengan Portugal) telah membuat para arkeolog memikirkan kembali betapa luasnya Tartessos.
Secara total, lebih dari 20 situs Tartessos telah diidentifikasi di seluruh Spanyol, dan tiga telah digali di Lembah Guadiana: Cancho Roano, Casas de Turuñuelo dan La Mata.
Para arkeolog menemukan Cancho Roano pada tahun 1978, tempat yang mengungkapkan banyak cerita.
Situs ini berisi sisa-sisa tiga candi Tartessia yang dibangun secara berurutan, masing-masing di atas reruntuhan sebelumnya, semuanya berorientasi ke arah matahari terbit. Pusat interpretasi menjelaskan apa yang diketahui tentang sejarah candi dan artefak yang ditemukan di dalamnya.
Dinding tanah candi yang paling baru (dibangun sekitar akhir abad ke-6 SM) berisi 11 kamar dan membentang seluas sekitar 500 meter persegi.
Tetapi untuk alasan yang belum diketahui oleh para arkeolog, pada akhir abad ke-5 SM, orang-orang yang tinggal di sini melakukan ritual di mana mereka memakan hewan, membuang sisa-sisanya di lubang tengah, membakar kuil, menutupnya dengan tanah liat lalu meninggalkan semuanya.
Mereka juga meninggalkan sejumlah benda untuk dibakar di dalamnya, seperti perkakas besi dan perhiasan emas.
"Penemuan Cancho Roano adalah revolusi dalam arkeologi Semenanjung Iberia," kata Sebastián Celestino Pérez, direktur selama 23 tahun penggalian dan sekarang menjadi penyelidik ilmiah di Institut Arkeologi di Merida.
Dia menjelaskan bahwa dinding situs, altar, parit, dan artefak (seperti perhiasan, kacamata, dan prasasti prajurit) terpelihara dengan baik meskipun terbakar. Banyak ilmuwan pun merasa tidak percaya tempat seperti itu dapat ditemukan di luar Andalusia, di mana semua bukti sebelumnya telah digali.
Casas de Turuñuelo, yang baru dipelajari dalam beberapa tahun terakhir (ditemukan pada tahun 2015), adalah bangunan protosejarah yang paling terpelihara di Mediterania barat.
Tempat ini juga situs pengorbanan hewan terbesar di daerah itu dengan lebih dari 50 hewan, lokasi yang membantu para ilmuwan memahami lebih banyak tentang budaya Tartessian.
(Nanda Aria)