ALJAZAIR - Kemenangan Maroko atas Portugal ke semifinal Piala Dunia 2022 telah mendapat apresiasi dari seluruh dunia. Namun, berbeda dengan negara tetangganya, Aljazair malah menyensor cuplikan kemenangan di beberapa stasiun TV.
Bahkan, Direktur Umum EPTV, Cheban Lunakil telah dipecat oleh pihak berwenang Aljazair karena stasiun tv tersebut menampilkan kemenangan Maroko atas Portugal di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Kantor berita Aljazair, APS menyebut bahwa posisi Direktur Penyiaran EPTV kini diisi oleh Nadir Boukabes.
BACA JUGA: Lionel Messi Disebut Bakal Menangis Lagi karena Gagal Juara Piala Dunia 2022
Melansir dari Al Jazeera, Maroko dan Aljazair terlibat perseteruan dalam memperebutkan tanah Sahara Barat pada 1962. Wilayah di Pantai Atlantik Afrika itu dianggap aset bernilai lantaran kaya akan kandungan fosfat dan wilayah perairan untuk menangkap ikan.
BACA JUGA: Jelang Semifinal Piala Dunia 2022, Intip 'Harta Karun' Ekonomi Maroko
Namun pada 1963, Maroko berupaya merebut Sahara Barat hingga pertempuran "perang pasir" pecah. Beberapa minggu kemudian, kedua negara menyepakati gencatan senjata.
Mereka berhenti saling serang demi mencegah keterlibatan pihak luar yang dapat memicu perang lebih lanjut. Kendati gencatan senjata, ketegangan antara Maroko dan Aljazair terus berlanjut.
Maroko menyatakan bahwa Sahara Barat adalah wilayah mereka dan menawarkan otonomi penuh. Situasi menjadi pelik karena tanah tersebut disengketakan oleh Front Polisario yang didukung pemerintah Aljazair.