Sejarah dan Filosofi Baret Merah Kopassus

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Jum'at 16 Desember 2022 07:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite dari TNI AD. Pasukan elite ini dibentuk oleh Panglima Tentara Teritorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi pada 16 April 1952.

Pasukan Kopassus mempunyai spesifikasi seperti anti-gerilya, anti-teror, intelijen, pengintaian khusus, peperangan nonkonvensional, hingga sabotase.

Pasukan Kopassus mempunyai ciri khas dengan baret merah. Baret merah Kopassus mempunyai filosofi tersendiri.

Warna merah pada baret Kopassus menyandang arti keberanian yang luar biasa, motivasi tinggi guna meraih kesuksesan, kematangan dalam pola pikir serta olah rasa, keseimbangan IQ (intelligent quotient) serta EQ (emotional quotient).

Baca juga: KKB Semakin Brutal Usai Bunuh 4 Warga, TNI AD Siap Gelar Operasi Militer Besar-besaran Jika..

Setiap penugasan yang diembang pasukan, harus tercapai suatu kemenangan untuk merebut sasaran yang diperintahkan.

Baret merah pada Kopassus baru digunakan saat pasukan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi diganti namanya menjadi KKAD (Korps Komando Angkatan Darat) di tahun 1953.

Baca juga: TNI Perkuat Pengamanan di Objek Wisata Lombok Tengah, Ada Apa?

Konsep baret merah diambil karena ketika itu belum ada satuan yang menggunakan baret berwarna merah membara.

Hal ini bermula dari baret berwarna cokelat yang diterima KKAD, sama seperti pasukan artileri. Guna membedakannya serta memberi rona warna merah pada baret, baret pembagian tersebut direbus dengan air teh dan dicampur dengan sabun.

Sejak saat itu, baret merah pun menjadi ciri khas dari pasukan elite TNI AD ini. Pada baret merah Kopassus, terdapat emblem dengan gambar kombinasi pisau belati, jangkar, serta sayap, yang dibingkai dalam bingkai segi delapan.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya