Pada Juli, dia memposting sebuah cerita di aplikasi perpesanan WhatsApp-nya, mengkritik serangan rudal Rusia ke Kiev sebagai "terorisme". Dia mengacu pada laporan tentang seorang gadis yang telah ditarik dari puing-puing setelah rumahnya dibombardir.
Tak lama kemudian, Antov meminta maaf atas postingan tersebut dan mengatakan bahwa postingan tersebut telah diposting oleh orang lain. Dia mengatakan dia adalah "pendukung presiden dan patriot negara saya" dan "berbagi tujuan" dari invasi Kremlin.
Alexei Idamkin, konsul jenderal Rusia di Calcutta, mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa tidak ada kecurangan dalam kematian anggota parlemen tersebut.
(Rahman Asmardika)