"Kami mengakui kebutuhan ROK untuk melindungi integritas wilayahnya. Komitmen AS untuk membela Republik Korea tetap kuat," lanjutnya.
Sebelumnya, Korsel mengatakan mereka mengeluarkan sekitar 100 tembakan saat berupaya menghindarkan kemungkinan warga sipil terkena dampak drone yang melintas perbatasan.
"Ini jelas merupakan aksi provokasi oleh Korea Utara yang melanggar batas wilayah udara kita," kata seorang pejabat pada Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
"Militer kita mulai sekarang akan melakukan tindakan secara saksama dan tegas terhadap provokasi Korea Utara," ujarnya.
Penyusupan pesawat nirawak itu terjadi setelah Korea Utara melancarkan uji coba peluru kendali balistik dalam jumlah tertinggi tahun ini.
Korut sepanjang 2022 telah menembakkan lebih dari 60 rudal balistik, termasuk delapan rudal balistik antarbenua. Jumlah itu jauh melebihi rekor tahunan sebelumnya, yaitu 25 kali.
(Susi Susanti)