Berani Nyatakan Perang Lawan Israel, Ini Sosok Raja Yordania Abdullah II

Nadilla Syabriya, Jurnalis
Jum'at 30 Desember 2022 15:00 WIB
Raja Yordania Abdullah II (Foto: Reuters)
Share :

YORDANIA - Beberapa waktu lalu, Raja Yordania Abdullah II tengah menjadi perbincangan publik usai memberikan pernyataan perang jika Israel mengubah status situs suci umat Islam di Yerusalem.

Pernyataan tersebut dipicu saat Israel telah memiliki pemerintahan baru di bawah kuasa Benjamin Netanyahu. Pemerintahannya dikenal menjadi rezim paling bertolak belakang dalam sejarah Israel.

"Jika orang ingin terlibat konflik dengan kami, kami cukup siap. Kita memiliki batasan tertentu, jika orang ingin mendorong batasan itu, maka kita akan menghadapinya," kata Abdullah seperti dilansir dari CNN Jum'at (30/12/2022).

 BACA JUGA: Raja Yordania: Timur Tengah Tidak Akan Makmur Tanpa Kemerdekaan Palestina

Hal tersebut juga memunculkan kekhawatiran oleh sejumlah pihak akan meningkatnya konflik Israel-Palestina yang tak kunjung usai. Apalagi Netanyahu diketahui sebagai pemimpin yang anti-Palestina.

 BACA JUGA: Raja Yordania: Solusi untuk Palestina Adalah Kunci Perdamaian Timur Tengah

Lantas, siapakah sosok Raja Abdullah II?

Mengutip dari situs resmi Raja Abdullah II, ia lahir di Amman pada tahun 1962. Dalam menempuh pendidikannya, Raja Abdullah II berkuliah di Universitas Oxford, Inggris dan School of Foreign Service di Universitas Georgetown, Amerika Serikat.

Ia juga menjalani pendidikan militernya di Akademi Militer Kerajaan Inggris Sandhurst dan mengalami lonjakan karir saat menjadi komandan pasukan khusus Yordania. Pada bulan Februari 1999, ia naik tahta Kerajaan Hashemite Yordania setelah ayahnya, Raja Hussein meninggal dunia.

Sejak saat itu, Raja Abdullah II menjadi tokoh penting dalam mempertahankan Yordania sebagai wilayah ditengah konflik Timur Tengah. Terlepas dari sumber daya Yordania yang langka, Raja telah membuka pintu Yordania bagi jutaan pengungsi dan orang-orang terlantar yang membutuhkan bantuan.

Sebagai generasi ke-41 keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, Raja Abdullah II telah memimpin dalam memajukan kerukunan dan perdamaian baik di dalam Islam maupun di antara agama-agama besar dunia. Pada tahun 2004, dia meluncurkan “Pesan Amman”, prakarsa besar pertama oleh seorang pemimpin Muslim untuk menegaskan bahwa terorisme dan kekerasan tidak memiliki tempat dalam Islam.

Selama memimpin, Raja Abdullah II juga mengawasi peningkatan dan modernisasi angkatan bersenjata Yordania. Tindakan ini berguna untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan terutama pemberontakan di Irak dan Perang Saudara Suriah.

Meski demikian, segalanya tak berjalan mulus saat Raja Abdullah II memimpin. Di dalam negeri, ia menghadapi kritik dan demo karena angka pengangguran yang tinggi serta biaya hidup meningkat.

Masalah lain adalah gelombang pengungsi imbas perang Saudara Suriah. Sejauh ini, total jumlah pengungsi Suriah di Yordania mencapai 1,5 juta jiwa

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya