Taliban Kritik Keras Pangeran Harry Soal Pengakuan Bunuh 25 Orang di Afghanistan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 07 Januari 2023 11:17 WIB
Pangeran Harry. (Foto: Reuters)
Share :

LONDON - Pemerintahan Taliban mengkritik Pangeran Harry setelah bangsawan Inggris itu mengatakan dalam memoarnya bahwa dia telah membunuh 25 orang di Afghanistan ketika bertugas sebagai pilot helikopter militer. Dalam bukunya, Harry menggambarkan orang-orang yang dia bunuh sebagai "bidak catur yang dilepas dari papan". .

Buku Harry yang sangat pribadi "Spare" mulai dijual di Spanyol beberapa hari sebelum peluncuran globalnya pada 10 Januari. Buku itu mengungkapkan kedalaman keretakan antara Harry dan saudaranya William, pewaris takhta, dan pengungkapan lain seperti penggunaan narkoba-dan tentang bagaimana dia kehilangan keperawanannya.

Di satu bagian, pria berusia 38 tahun itu menceritakan dua turnya ke Afghanistan, pertama sebagai pengontrol udara depan pada 2007/08 dan sekali lagi pada 2012, ketika dia menjadi co-pilot penembak di helikopter serang Apache, dan jumlah orang dia telah membunuh.

"Itu bukan statistik yang membuat saya bangga, tetapi juga tidak membuat saya malu," tulis Harry, menurut versi bahasa Spanyol dari buku itu. "Ketika saya menemukan diri saya tenggelam dalam panas dan kebingungan pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia,”

"Itu adalah bidak catur yang dikeluarkan dari papan, Orang jahat dihilangkan sebelum mereka bisa membunuh Orang baik."

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan yang dipimpin Taliban, mengkritik komentar tersebut.

"Pendudukan barat di Afghanistan benar-benar merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia dan komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun," katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Ketika ditanya tentang komentar Harry, juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan: "Kami tidak mengomentari rincian operasional untuk alasan keamanan."

Perwakilan Pangeran Harry tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rilis buku tersebut, dari seorang anggota keluarga yang secara ketat mengontrol informasi pribadi tentang bangsawan, mengikuti kepergian Harry dan istrinya yang berkebangsaan Amerika Meghan dari tugas kerajaan pada 2020 untuk pindah ke California, Amerika Serikat (AS) dan menjalani kehidupan baru.

Sejak saat itu pasangan tersebut telah menyampaikan kritik pedas terhadap House of Windsor dan pers Inggris.

Seperti biasa untuk keluarga kerajaan, juru bicara Raja Charles dan Pangeran William menolak berkomentar.

Media Inggris telah membahas detail buku secara mendalam, tetapi banyak orang yang berangkat kerja di London pada Jumat, (5/1/2023) mengatakan mereka tidak tertarik dan tidak ingin membicarakannya.

Beberapa dari mereka yang mau berbicara mengatakan mereka pikir Harry sudah keterlaluan.

"Saya pikir dia idiot," kata Robin Parker, seorang pengusaha. "Ayah saya berada di Perang Dunia Kedua dan saya pernah bertanya kepadanya sebagai seorang anak apakah dia telah membunuh seseorang dan dia sangat enggan untuk mengatakan apa pun tentang hal itu."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya