Bocah 6 Tahun yang Tembak Gurunya Gunakan Pistol Milik Ibunya, Dimasukkan ke Tas Sekolah

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 10 Januari 2023 11:51 WIB
Bocah 6 tahun menembak gurunya di sekolah AS (Foto: Facebook)
Share :

VIRGINIAPolisi mengatakan seorang anak berusia enam tahun yang menembak gurunya di sekolah di Amerika Serikat (AS), menggunakan pistol yang dibeli secara resmi oleh ibunya.

Dalam konferensi pers pada Senin (9/1/2023), polisi di Virginia mengatakan anak itu membawa pistol ke sekolah di tas punggungnya.

Anak itu dengan sengaja menembak gurunya, Abigail 'Abby' Zwerner, di kelas pada Jumat (6/1/2023). Polisi mengatakan dia berhasil mengawal murid-muridnya ke tempat yang aman sebelum meminta bantuan untuk dirinya sendiri.

Saat ini kondisi Zwerner, 25, tetap di rumah sakit dalam kondisi stabil.

BACA JUGA:  Bocah 6 Tahun Ditahan Setelah Tembak Guru di Depan Teman-Temannya

Polisi di Newport News, sebuah kota berpenduduk 180.000 orang di barat laut Pantai Virginia, mengatakan mereka berbicara dengan guru tersebut pada Senin (9/1/2023) pagi.

 BACA JUGA: Mengapa Penembakan di Sekolah AS Begitu Familiar?

"Dia adalah seorang pahlawan," kata kepala polisi Steve Drew, menambahkan bahwa Zwerner telah berulang kali bertanya tentang kondisi murid-muridnya yang berada di kelas pada saat penembakan.

Polisi menerima telepon tentang seorang guru yang ditembak sekitar pukul 14:00 waktu setempat (19:00 GMT) pada Jumat (6/1/2023) di Sekolah Dasar Richneck. Ketika mereka memasuki ruang kelas, mereka menemukan seorang siswa berusia enam tahun ditahan oleh seorang pegawai sekolah.

Chief Drew mengatakan anak itu menembakkan satu peluru ke arah gurunya. Dia menambahkan bahwa penembakan itu bikan kecelakaan, tapi itu disengaja, dan itu terjadi saat Zwerner sedang memberikan pelajaran.

Zwerner tertembak di bagian atas tangannya dan ke dada atasnya. ia kemudian memastikan murid-muridnya aman di luar kelas, sebelum turun ke kantor administrasi sekolah untuk meminta bantuan.

"Dia berbalik untuk memastikan bahwa setiap siswa itu aman," kata Chief Drew.

Saat bangunan itu dikunci, seorang wanita Lowanda Sample-Rusk yang sedang menjemput cucunya melihat Zwerner muncul di ambang pintu kantor depan sekolah.

"Dia berkata, 'Hubungi 911, saya tertembak.' Dan kemudian dia pingsan,” terangnya kepada New York Times.

Orang tua lain mengatakan kepada Washington Post bahwa penembakan itu terjadi setelah guru mencoba menyita senjata dari anak tersebut.

Polisi mengatakan mereka menemukan pistol Taurus 9mm di kelas dekat meja siswa, bersama dengan ranselnya, ponsel, dan satu selongsong peluru bekas.

Chief Drew mengatakan polisi memutuskan melalui wawancara dengan ibu anak itu bahwa senjata itu dibeli secara legal dan disimpan di rumah mereka.

Polisi mengatakan bocah yang menembak gurunya masih ditahan dan menjalani evaluasi di rumah sakit. Polisi juga akan meminta perintah penahanan sementara.

Drew menjelskan polisi terus menyelidiki insiden tersebut. Termasuk melakukan lebih banyak wawancara dengan saksi dan layanan anak setempat.

Para pejabat mengatakan bahwa sementara sekolah - yang memiliki sekitar 550 murid - memiliki detektor logam, murid diperiksa secara acak dan tidak semua anak diperiksa.

Seorang murid di sekolah tersebut - Novah Jones, yang duduk di kelas lima dan berada di kelas yang berbeda - menjelaskan saat kelasnya dikunci.

"Saya takut," katanya kepada CNN.

"Itu seperti penguncian pertama saya dan saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi saya hanya bersembunyi di bawah meja saya seperti semua orang,” lanjutnya.

Salah satu orang tua, Steve Gonzalez, yang anaknya berada di kelas pada saat itu, mengatakan tindakan Zwerner tanpa pamrih.

“Setelah terkena peluru, dia berteriak pada anak-anaknya untuk menyelmatkan diri. melarikan diri,” ujarnya kepada Fox News.

Tak lama setelah penembakan, para siswa dievakuasi ke gym sekolah sebelum mereka dipertemukan kembali dengan keluarga mereka. Chief Drew menggambarkan orang tua yang menangis menunggu untuk melihat anak-anak mereka.

Seorang ibu Inggris yang tidak disebutkan namanya menjemput anaknya mengatakan kepada media lokal bahwa senjata adalah "masalah terbesar di negara ini".

"Kenapa begitu buruk?" ujarnya.

Sementara itu, kepala sekolah memastikan sekolah akan tetap ditutup sepanjang minggu untuk memberi siswa dan keluarga waktu untuk sembuh dan pulih.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya