MOSKOW - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Jumat, (20/1/2023) bahwa angkatan bersenjata pulau itu telah mendeteksi 31 pesawat dan empat kapal Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mendekati pulau itu pada siang hari.
"31 pesawat PLA dan 4 kapal PLAN (Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat) di sekitar Taiwan terdeteksi pada pukul 6 pagi (UTC+8) hari ini," kata kementerian itu di Twitter, sebagaimana dilansir Sputnik.
Kementerian menambahkan bahwa 12 pesawat China, termasuk enam pesawat tempur J-11, tiga J-16, dua J-10, dan satu drone BZK-007, melintasi garis median Selat Taiwan.
Sebagai respons, Taiwan mengirim patroli udara dan laut untuk memantau situasi dan mengerahkan sistem rudal berbasis darat, kata kementerian itu.
Situasi di sekitar Taiwan meningkat setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS) saat itu Nancy Pelosi mengunjungi pulau itu pada awal Agustus. Beijing mengutuk perjalanan Pelosi, yang dianggap sebagai isyarat dukungan untuk separatisme, dan meluncurkan latihan militer besar-besaran di sekitar pulau itu.
Terlepas dari kenyataan ini, beberapa negara, termasuk Prancis, AS, Jepang, dan lainnya, telah mengirimkan delegasi mereka ke pulau itu, yang semakin meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
Taiwan telah diperintah secara independen dari China daratan sejak 1949. Beijing memandang pulau itu sebagai provinsinya, sementara Taiwan — sebuah wilayah dengan pemerintah terpilihnya sendiri — menyatakan bahwa itu adalah negara otonom tetapi tidak mendeklarasikan kemerdekaannya.
Beijing menentang setiap kontak resmi negara asing dengan Taipei dan menganggap kedaulatan China atas pulau itu tidak dapat disangkal.
(Rahman Asmardika)