Kenangan Masa Kecil Syaukat Banjaransari Dorong Sepeda Pak Harto hingga Jadi Kepercayaan Presiden

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 21 Januari 2023 06:30 WIB
Presiden Soeharto (Foto: istimewa/Okezone)
Share :

"Tahun 1981 saya yang waktu itu berpangkat Kolonel Infanteri dipanggil pulang untuk jabatan itu. Lima tahun kemudian saya berpangkat Mayor Jenderal TNI dan menjadi Sekretaris Militer Presiden," kata Syaukat.

Jenderal TNI kelahiran Yogyakarta, 1936 itu masih ingat pesan Presiden Soeharto di awal menjabat sebagai Sesmilpres. Menurut Pak Harto, Sesmilpres bertugas menjadi penghubung antara Presiden dan pimpinan ABRI. Sesmilpres harus bisa membuat pekerjaan Presiden di bidang hankam lebih mudah.

"Kamu bekerjalah dengan sederhana. Yang bisa disederhanakan jadikan sederhana jangan dibikin rumit, jangan dibikin mewah," kata Pak Harto kepada Syaukat.

Salah satu tugas Sesmilpres adalah melakukan survei lapangan yang akan dihadiri Presiden Soeharto. Waktu itu, Syaukat hendak berangkat ke Duri, Riau untuk mengecek persiapan acara peresmian injeksi bumi di lapangan minyak Duri.

Tiba-tiba Soeharto menggil Syaukat di Bina Graha. Presiden meminta kepada Syaukat untuk menanyakan kepada panitia di Riau besaran biaya yang dikeluarkan untuk menghadirkan dirinya.

"Saya dengar, untuk mendatangkan saya kok menghabiskan biaya mahal sekali sampai bermiliar-miliar," kata Soeharto.

Syaukat lalu terbang ke Riau dan menemui gubernur. Sesuai perintah Pak Harto, ia pun menanyakan biaya yang dikeluarkan untuk menghadirkan Presiden. Syaukat menyatakan tidak akan kembali ke Jakarta sebelum mengetahui besaran biaya yang dianggarkan.

Setelah diberikan rinciannya, Syaukat menganggap biayanya terlalu mahal. Ia pun berusaha meyakinkan gubernur dan panitia untuk menekan biaya yang dikeluarkan. Akhirnya, panitia menghilangkan anggaran untuk membongkar sumur-sumur angguk untuk dibangun helipad, sehingga anggaran berkurang hingga setengahnya. Dari semula Rp3 miliar menjadi Rp1,5 miliar.

Rincian biaya itu kemudian Syaukat laporkan kepada Soeharto. Meski tetap hadir dalam peresmian tersebut, tapi Pak Harto menulis disposisi untuk Syaukat. "Lain kali tidak lagi," tulis Soeharto.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya