Beri Pesan Teror Bisa Diterima di Mana Saja, Presiden Ukraina: Atlet Rusia Tidak Boleh Ikut Olimpiade 2024

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 30 Januari 2023 11:31 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Reuters)
Share :

UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa mengizinkan Rusia berkompetisi di Olimpiade 2024 di Paris sama dengan menunjukkan bahwa ‘teror dapat diterima di mana saja’.

Dia mengatakan dirinya telah membicarakan hal ini dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menurut dia, Moskow tidak boleh diizinkan menggunakan Olimpiade untuk propaganda.

Adapun Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan atlet Rusia dan Belarusia dapat bersaing sebagai netral di Olimpiade.

BACA JUGA: Lewat Panggilan Telepon, Boris Johnson: Putin Ancam Saya Dengan Serangan Rudal Jelang Perang Rusia-Ukraina

Tetapi Ukraina mengancam akan memboikot Paris 2024 jika atlet Rusia dan Belarusia diizinkan bertanding.

BACA JUGA: Penasihat Zelensky Mundur Usai Keluarkan Pernyataan Tidak Akurat Soal Serangan Rudal Rusia

“Upaya IOC untuk membawa atlet Rusia kembali ke Olimpiade adalah upaya untuk memberi tahu seluruh dunia bahwa teror dapat diterima,” terangnya dalam pidato video malamnya, dikutip BBC.

“Rusia tidak boleh menggunakan Olimpiade atau acara olahraga lainnya sebagai propaganda untuk agresi atau chauvinisme negara,” lanjutnya.

IOC mengatakan minggu ini bahwa atlet Rusia dan Belarusia dapat bersaing sebagai "atlet netral", yang menyatakan bahwa "tidak ada atlet yang boleh dicegah berkompetisi hanya karena paspor mereka".

Tapi Zelensky mengatakan tidak ada netralitas dalam olahraga, sedangkan atlet negaranya sedang sekarat di medan perang.

Dia juga membuat perbandingan dengan Pertandingan Olimpiade 1936 di Berlin ketika Nazi berkuasa.

"Ada kesalahan besar Olimpiade," katanya.

"Gerakan Olimpiade dan negara-negara teroris pasti tidak boleh berpapasan,” ujarnya.

Pemerintah Inggris juga mengutuk rencana untuk mengizinkan atlet bertanding secara netral sebagai "dunia yang jauh dari realitas perang".

Komentar Zelensky ini datang saat pasukan Rusia terus membombardir wilayah Ukraina Kherson hingga larut malam, setelah seharian melakukan serangan yang menewaskan sedikitnya tiga orang.

Pejabat setempat mengatakan enam lainnya terluka. Dua di antaranya menjadi korban terluka ketika sebuah rumah sakit dihantam.

Pemerintah daerah Kherson mengatakan wilayah itu dibombardir hampir 40 kali pada Sabtu (28/1/2023) dan terus menerus digempur pada Minggu (29/1/2023).

Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang jatuh ke tangan pasukan Rusia sejak invasi Februari 2022, tetapi mereka dipaksa mundur dengan memalukan pada November tahun lalu.

Presiden Zelensky mengatakan Rusia juga meningkatkan serangannya di wilayah timur Donetsk. Dia mengatakan pasukannya membutuhkan senjata baru untuk menghadapi situasi serangan terus-menerus yang "sangat sulit".

"Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan pasukan kita. Jadi kita harus menyediakan senjata kita. Kita harus mempercepat peristiwa, mempercepat pasokan, dan membuka opsi senjata baru untuk Ukraina," katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya