ANKARA - Kekuatan gempa bumi yang mengguncang Türki dan Suriah pada Senin, (6/2/2023) setara dengan 500 ledakan atom, kata manajer umum pengurangan risiko di Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).
Gempa pertama pada Senin berlangsung selama 65 detik, sedangkan gempa kedua berlangsung selama 45 detik, kata Orhan Tatar kepada wartawan pada Sabtu, (11/2/2023).
BACA JUGA: Keajaiban, Gadis 7 Tahun Korban Gempa Turki Diselamatkan Setelah Terkubur Selama 132 Jam
“Energi yang dibebaskan oleh dua gempa itu sama dengan energi 500 bom nuklir,” kata Tatar sebagaimana dilansir RT.
Getaran tersebut diikuti oleh lebih dari 2.000 gempa susulan sepanjang minggu, yang masih berlanjut, tambahnya.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengumumkan pada Sabtu bahwa jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 24.617 orang, dengan lebih dari 80.000 lainnya terluka. Dengan 3.553 kematian dilaporkan di negara tetangga Suriah, jumlah keseluruhan kematian di kedua negara telah mencapai lebih dari 28.000 jiwa.
“Gempa bumi ini, yang digambarkan sebagai bencana abad ini, menyebabkan kehancuran di area seluas 500 kilometer, tetapi dirasakan di area seluas hampir seribu kilometer,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berkunjung ke kota Diyarbakir yang hancur.
Pemimpin Turki itu berjanji bahwa para penyintas yang kehilangan rumah “tidak akan ditinggalkan di jalanan dan dalam kemiskinan”, dan ratusan ribu blok apartemen akan dibangun kembali dan diperkuat untuk menahan gempa bumi di masa depan.