SYDNEY – Penemuan kokain seberat 365kg telah mendorong pihak berwenang Australia untuk memulai perburuan terhadap tiga pria yang mereka selamatkan dari laut pada dua minggu lalu.
Ketiganya ditemukan menempel di kotak pendingin esky di lepas pantai Australia Barat pada 1 Februari lalu.
Tapi polisi sekarang percaya orang-orang itu berada di balik pengiriman narkoba jaringan internasional dan mendesak mereka untuk menyerahkan diri.
BACA JUGA: Kiriman Kokain Seberat 1,5 Ton Berhasil Disita, Nilainya Diperkirakan Mencapai Rp1,2 Triliun
Pihak berwenang awalnya memuji ketiganya ketika mereka diselamatkan di dekat Pulau Eclipse, 17km selatan Albany di WA, mengeluarkan siaran pers yang mengatakan kasus mereka menyoroti pentingnya mengenakan jaket pelampung dan membawa suar darurat.
BACA JUGA: Kenakalan Pangeran Harry saat Muda Terkuak, Pakai Seragam Nazi hingga Isap Kokain pada Usia 17 Tahun
Tetapi polisi WA segera menemukan ketidakkonsistenan dalam cerita ketiganya dan menghubungi Polisi Federal Australia (AFP) yang memulai penyelidikan.
Enam hari setelah orang-orang itu diselamatkan, paket terbungkus plastik hitam berisi paket kokain ditemukan di pantai 54km (33 mil) barat Albany.
Dan keesokan harinya sebuah kapal penjelajah kabin terbalik ditemukan dengan delapan paket yang dibungkus serupa, masing-masing berisi sekitar 40kg kokain.
Polisi yakin obat-obatan itu dikumpulkan dari laut dan diangkut ke pantai dengan perahu. Bagaimana obat-obatan itu awalnya tertinggal di lautan tidak diketahui.
Detektif sekarang telah meminta masyarakat untuk membantu menemukan Mate Stipinovich, 49, dan Karl Whitburn, 45, dari Perth, dan Aristides Avlontis, 36 tahun, yang diperkirakan berada di Northern Territory.
Salah satu pria WA adalah pemilik terdaftar dari kapal yang terbalik.
Penjabat Komandan AFP Graeme Marshall mengatakan penyitaan narkoba itu akan memberikan "pukulan signifikan" bagi "sindikat yang memiliki sumber daya yang baik".
"AFP memperkirakan penyitaan ini telah menyelamatkan masyarakat lebih dari USD235 juta (Rp3,6 triliun) dari kerugian terkait narkoba, termasuk kejahatan terkait, perawatan kesehatan, dan hilangnya produktivitas," katanya.
(Susi Susanti)