Tolak Serahkan Wilayah Ukraina untuk Berdamai, Zelensky: Rusia Bisa Terus Kembali

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 17 Februari 2023 09:21 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto: Reuters)
Share :

KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengesampingkan penyerahan salah satu wilayah negaranya untuk mencapai kesepakatan damai potensial dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan BBC menjelang satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, Zelensky memperingatkan bahwa menyerahkan wilayah berarti Rusia dapat "terus kembali", sementara senjata Barat akan membawa perdamaian lebih dekat.

Zelensky juga mengatakan serangan musim semi yang diprediksi telah dimulai.

"Serangan Rusia sudah terjadi dari beberapa arah," katanya.

Namun, Zelensky mengatakan bahwa dia yakin pasukan Ukraina dapat terus melawan kemajuan Rusia sampai mereka dapat melancarkan serangan balasan - meskipun dia mengulangi seruannya untuk lebih banyak bantuan militer dari Barat.

“Tentu saja, senjata modern mempercepat perdamaian. Senjata adalah satu-satunya bahasa yang dipahami Rusia,” kata Zelensky kepada BBC.

Zelensky telah bertemu dengan para pemimpin Inggris dan Uni Eropa pekan lalu dalam upaya untuk meningkatkan dukungan internasional dan meminta senjata modern untuk mempertahankan Ukraina negaranya.

Meski begitu, Zelensky merasa waktu kedatangan persenjataan Barat masih kurang cepat. Pengiriman tank tempur - yang dijanjikan bulan lalu oleh sejumlah negara Barat, termasuk Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Inggris - diperkirakan masih beberapa minggu lagi untuk tiba di medan perang.

Zelensky juga membahas ancaman pemimpin Belarus Alexander Lukashenko untuk berperang bersama pasukan Rusia dari wilayahnya jika seorang tentara Ukraina melintasi perbatasan.

"Saya harap (Belarusia) tidak akan bergabung (perang)," katanya. "Jika itu terjadi, kami akan bertarung dan kami akan bertahan hidup." Mengizinkan Rusia menggunakan Belarusia sebagai pos serangan lagi akan menjadi "kesalahan besar", tambahnya.

Pasukan Rusia melancarkan sebagian dari invasi besar-besaran mereka dari Belarusia 12 bulan lalu. Mereka melaju ke selatan menuju ibu kota Ukraina Kiev tetapi dilawan dan dipaksa mundur dalam beberapa minggu, setelah menderita banyak korban.

Data Ukraina yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia di Ukraina tewas dalam jumlah yang lebih besar bulan ini daripada kapan pun sejak minggu pertama invasi mereka. Angka tersebut tidak dapat diverifikasi, tetapi Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tren tersebut "kemungkinan besar akurat".

"Hari ini, kelangsungan hidup kita adalah persatuan kita," kata Zelensky tentang bagaimana menurutnya perang akan berakhir. "Saya percaya Ukraina berjuang untuk kelangsungan hidupnya." Negaranya bergerak menuju Eropa secara ekonomi, juga melalui nilai-nilainya, katanya.

Zelensky juga mengatakan bahwa dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dilakukan karena tidak ada kepercayaan antara pihak Ukraina dengan Rusia.

“Berdialog dengannya (Putin)? Tidak. Karena tidak ada kepercayaan," pungkas Zelensky.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya