Soal Perang Rusia-Ukraina, Menhan Jerman: Menilai China Jangan dari Kata-Katanya, Tapi Tindakannya

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 27 Februari 2023 15:57 WIB
Menhan Jerman Boris Pistorius (Foto: Reuters)
Share :

BERLIN - Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius pada Minggu (26/2/2023) menyarankan untuk menilai China dari tindakannya, bukan kata-katanya.

Pernyataan itu muncul sebagai reaksi Pistorius yang skeptis atas gencatan senjata di Ukraina yang diusulkan oleh China.

Dia mengaku membaca laporan, yang menurut dia belum dipastikan kebenarannya, bahwa China berencana memasok drone bunuh diri ke Rusia seraya menyerukan rencana perdamaian.

 BACA JUGA: Ribuan Orang Berdemonstrasi di Berlin, Protes Keputusan Jerman Pasok Senjata untuk Ukraina

"Jadi saya sarankan untuk menilai China dari tindakannya, bukan kata-katanya," katanya dalam wawancara dengan lembaga penyiaran publik Jerman Deutschlandfunk, dikutip Antara.

BACA JUGA:  Pekerja Bandara Jerman Mogok Massal, 2.300 Penerbangan Dibatalkan Sebabkan 300 Ribu Penumpang Terdampak

Pistorius mengulangi komentar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Komisi Eropa pada Jumat (24/2/2023) yang meragukan kredibilitas Beijing sebagai mediator konflik setelah mengusulkan gencatan senjata.

China menawarkan usulan itu pada Jumat (24/2/2023), tepat satu tahun invasi Rusia di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik sejumlah hal dalam usulan China tersebut.

Namun, dia mengatakan negara yang sedang berperang seharusnya menjadi penggagas rencana perdamaian.

Pistorius menegaskan bahwa Kiev berhak memutuskan kapan dan dengan syarat apa pembicaraan damai dilakukan dengan Moskow.

Hal yang sama berlaku terhadap Semenanjung Krimea di Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.

"Saya cenderung mengatakan, ya, Krimea adalah wilayah Ukraina dan oleh karena itu harus dikembalikan," terangnya dalam wawancara itu.

"Tetapi sekali lagi: keputusan ini bukan di tangan kita,” lanjutnya.

Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina pada akhirnya akan mengusir Rusia dari semua wilayah yang mereka rebut, termasuk Krimea.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya