Kedatangan Sunan Gunung Jati rupanya memberikan berkah bagi Maulana Huda yang kala itu wilayahnya dirundung kekeringan. Atas bantuan sang calon murid, tanahnya kembali subur.
Alhasil, ia pun menerima Sunan Gunung Jati sebagai murid dan menjodohkannya dengan putrinya, Nyi Gedeng Babadan. Pernikahan yang diselenggarakan pada 1471 M ini menjadi pernikahan pertama dan Nyi Gedeng Babadan diyakini sebagai istri pertamanya.
2. Nyi Mas Kawunganten
Nyi Mas Kawunganten adalah istri kedua Sunan Gunung Jati. Ia merupakan putri dari Ki Gedeng Kawunganten.
Dalam naskah Purwaka Caruban Nagari, Arya Carbon menuliskan bahwa pernikahan keduanya berlangsung pada 1475 M. Dari pernikahan ini Sunan Gunung Jati dikaruniai dua orang anak, yakni Ratu Winaon yang lahir pada 1477 M dan Pangeran Saba Kingkin (Sultan Hasanudin) yang lahir pada 1479 M.
3. Nyi Mas Pakung Wati
Putri dari Pangeran Walang Sungsang yang merupakan uwak dari Sunan Gunung Jati menjadi istri ketiganya. Nyi Mas Pakung Wati dinikahkan dengan sang wali pada 1479 Masehi.
4. Syarifah Baghdadi
Adik dari Maulana Abdurrahman atau Pangeran Panjunan menjadi istri Sunang Gunung Jati selanjutnya. Sulendra Ningrat dalam catatannya menuliskan pernikahan antara Sunan Gunung Jati dengan Nyi Syarifah Baghdadi pada 1484 M.
Dari pernikahan keempatnya ini, Sunan Gunung Jati memperoleh dua anak. Yakni, Pangeran Jaya Kelana yang lahir pada 1486 M, dan Pangeran Brata Kelana yang lahir pada 1489 M.