RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Selasa (28/2/2023) untuk mengintensifkan aktivitasnya yakni meningkatkan spionase dan sabotase terhadap Ukraina dan Barat.
Putin mengatakan badan itu harus menghentikan "kelompok sabotase" memasuki Rusia dari Ukraina, meningkatkan perlindungan infrastruktur utama, dan mencegah upaya apa pun oleh dinas keamanan Barat untuk menghidupkan kembali apa yang disebutnya sebagai sel teroris atau ekstremis di wilayah Rusia.
Dia menginstruksikan FSB untuk memperkuat keamanan di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina timur. Dia mengatakan unit yang dikerahkan di perbatasan harus menghentikan kelompok sabotase dan mencegah lewatnya senjata dan amunisi ilegal.
Putin menegaskan FSB perlu memperkuat semua aktivitas kontra-intelijennya.
"Kita perlu memperkuat kontraintelijen kita secara umum, karena dinas khusus Barat secara tradisional sangat aktif dalam hubungannya dengan Rusia," katanya, dikutip BBC.
“Informasi penting tentang sistem kontrol militer kita dan struktur penegakan hukum, perusahaan industri pertahanan, teknologi penting, dan data pribadi harus dilindungi dengan andal,” katanya, menekankan pentingnya kerahasiaan seputar senjata dan peralatan terbaru Rusia," lanjutnya.
"Dan sekarang mereka telah memasukkan personel tambahan, teknis, dan sumber daya lainnya untuk melawan kami. Kami perlu menanggapinya dengan tepat,” lanjutnya.
BACA JUGA: Serangan Drone di Dekat Moskow Diklaim Gagal, Diduga Targetkan Infrastruktur Sipil
Dia juga menginstruksikan FSB untuk memperkuat keamanan di empat wilayah Ukraina yang sebagian telah direbut dan diklaim oleh Moskow sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Presiden tidak menyebutkan kegagalan intelijen tertentu, tetapi komentarnya menyiratkan kekhawatiran tentang potensi kerentanan.
Putin juga kembali berulang kali mendesak Rusia untuk waspada terhadap pengkhianat di tengah-tengah mereka.
“Penting untuk mengidentifikasi dan menghentikan aktivitas ilegal dari mereka yang mencoba memecah belah dan melemahkan masyarakat kita; menggunakan separatisme, nasionalisme, neo-Nazisme, dan xenofobia sebagai senjata,” ujarnya.
Dia mengatakan Rusia selalu mengalami aktivitas seperti itu. “Dan sekarang upaya, tentu saja, paling aktif. Upaya untuk mengaktifkan semua sampah ini di tanah kami,” tambahnya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan jet tempurnya terlibat dalam latihan di wilayah udara barat negara itu pada Selasa (28/2/2023) , beberapa jam setelah wilayah udara di atas St Petersburg ditutup karena laporan adanya objek tak dikenal.
Sebelumnya diketahui sebuah pesawat tak berawak atau drone dilaporkan jatuh di wilayah Moskow dalam apa yang kemungkinan merupakan upaya untuk menargetkan infrastruktur sipil.
(Susi Susanti)