Pada Selasa (7/3/2023), Qin mengatakan "tangan tak terlihat" mendorong krisis Ukraina tetapi tidak menyebutkan nama negara atau individu mana pun. Dia menegaskan kembali bahwa China tidak memberikan senjata ke kedua sisi perang Rusia-Ukraina dan menyerukan pembicaraan damai untuk dilanjutkan.
Namun, dia bertanya: "Mengapa AS menuntut agar China menahan diri untuk tidak memasok senjata ke Rusia ketika AS menjual senjata ke Taiwan?"
Dia mengatakan krisis Ukraina telah mencapai titik kritis.
"Entah gencatan senjata akan menghentikan perang, memulihkan perdamaian dan memulai penyelesaian politik, atau mengobarkan api, memperluas krisis dan menyeretnya ke jurang kehilangan kendali,” ujarnya.
Qin, 56, diangkat sebagai menteri luar negeri China pada Desember 2022 dan merupakan salah satu orang termuda yang ditunjuk untuk jabatan ini dalam sejarah negara itu. Dia menggantikan Wang Yi, yang dipromosikan ke politbiro Partai Komunis yang berkuasa pada bulan Oktober tahun itu.
Qin yang merupakan pembantu tepercaya Presiden China Xi Jinping, dikenal sebagai diplomat yang berbicara keras.
(Susi Susanti)