SANTIAGO - Perampokan bernilai jutaan dolar yang gagal di bandara terbesar Chile menyebabkan dua orang tewas pada Rabu, (8/3/2023) pagi. Kejadian ini menyoroti kekhawatiran meningkatnya kejahatan di negara Andean itu.
Rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan baku tembak antara perampok dan pejabat dari agen penerbangan Chile DGAC di bawah pesawat LATAM Airlines di Bandara Internasional Arturo Merino Benitez di Santiago.
Pihak berwenang mengatakan seorang perampok dan seorang petugas keamanan bandara DGAC tewas dalam percobaan perampokan tersebut, demikian diwartakan Reuters.
Di istana kepresidenan La Moneda di Santiago, Wakil Menteri Dalam Negeri Manuel Monsalve mengatakan kepada wartawan sekira 10 perampok memasuki bandara Rabu pagi dengan tiga kendaraan setelah mengikat seorang penjaga keamanan.
"Ada baku tembak yang sengit," kata Monsalve, mencatat bahwa pejabat keamanan "menggagalkan perampokan dengan perampokan yang sangat terorganisir, bersenjata lengkap, dan mungkin sangat terencana."
Pesawat itu yang tiba dari Miami, Amerika Serikat (AS) itu membawa USD32,5 juta untuk diangkut secara lokal oleh petugas keamanan Brinks.
Raul Jorquera, direktur umum DGAC, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada penumpang yang berisiko selama pertemuan itu, dan para perampok memiliki "daya tembak berkapasitas tinggi" untuk mencuri uang.
Kejahatan terorganisir di Chile telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk perampokan kereta api yang rumit dan perampokan bernilai jutaan dolar di pelabuhan utama negara itu.
(Rahman Asmardika)