Kim menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan dengan latihan militer tersebut.
Dia "menekankan perlunya untuk menimbulkan ketakutan pada musuh, benar-benar mencegah perang dan secara andal menjamin kehidupan damai rakyat kita dan perjuangan mereka untuk konstruksi sosialis dengan memperkuat pencegahan perang nuklir," lapor KCNA.
China, yang memiliki pakta pertahanan dengan Korea Utara, juga menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan saat ini, dengan mengatakan bahwa itu disebabkan oleh upaya Washington untuk meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang.
Hwasong-17 adalah rudal terbesar Korea Utara, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair terbesar di dunia.
Hal ini diyakini memiliki jangkauan untuk berpotensi mengirimkan hulu ledak nuklir ke sasaran manapun di Amerika Serikat.
Rudal itu diluncurkan dari bandara Pyongyang, dan KCNA mengatakan rudal itu melakukan perjalanan hingga ketinggian maksimum 6.045 km dan terbang sejauh 1.000 km selama lebih dari 69 menit, sebelum jatuh ke laut lepas. Peluncuran itu tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi negara tetangga mana pun, kata laporan itu.
(Rahman Asmardika)